Serangan hama kutu daun kelapa Aspidiotus destructor dan Aleurodicus destructor (foto di samping) di Provinsi Nusa Tenggara Timur mencapai luas 813 Ha dan telah dikendalikan seluas 780 Ha dengan cara injeksi insektisida sistemik [Marshall 200 EC].
Setelah populasi hama Aspidiotus sp. menurun pengendalian dilanjutkan dengan menggunakan musuh alami Chilocorus sp. Dinas Perkebunan Provinsi NTT bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana (Undana) pada bulan Mei s.d. November 2004 melakukan evaluasi efektivitas pengendalian yang dilakukan baik secara kimiawi maupun secara hayati (menggunakan Chilocorus politus) terhadap kutu perisai (Aspidiotus destructor) dan kutu kapuk (Aleurodicus destructor) yang menyerang pertanaman kelapa.
Hasil penelitian di Kabupaten Ngada, Ende, Sikka, Alor, Timor Tengah Utara (TTU), Timor Tengah Selatan (TTS), Kupang, Sumba Timur dan Kabupaten Sumba Barat menunjukkan bahwa pelaksanaan pengendalian hama kelapa baik kutu perisai maupun kutu kapuk telah berhasil. |