Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Nahdlatul Ulama
Serba-serbi Isu Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama
2024-12-26 05:16:11
 

 
JAKARTA, Berita HUKUM - Kepengurusan Nahdlatul Ulama di bawah kepemimpinan Ketua Umum Pengurus Besar NU atau Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya diguncang oleh isu muktamar luar biasa (MLB).

Meski ditolak sejumlah tokoh penting NU, nyatanya rangkaian Pra MLB NU yang diikuti oleh 40 orang telah terlaksana pada 17-21 Desember 2024.

Sejak digaungkan beberapa waktu lalu, isu MLB NU telah menjadi perhatian publik. Gus Yahya sendiri mengaku meragukan kelompok yang ingin menggelar MLB NU tersebut. "MLB itu yang melaksanakan siapa? aspirasinya siapa? Pengurus Wilayah seluruh Indonesia jelas tidak mau karena tidak ingin diganggu," kata Gus Yahya kepada awak media di Surabaya, Sabtu, 30 November 2024.

Berikut serba-serbi dari muktamar luar biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU):

Ditolak Yenny Wahid

Muktamar Luar Biasa (MLB) NU sebenarnya mendapat penolakan dari sejumlah pihak, termasuk Putri kedua Gus Dur sekaligus Ketua Panitia Haul Gus Dur 2024 Yenny Wahid. "Saya tidak setuju dengan adanya wacana dan gerakan Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama. Apapun motif dan tujuan yang akan dicapai. Ini hanyalah sebuah hal yang hanya akan memecah belah NU," kata Yenny Wahid dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (22/12) dikutip dari Antaranews.

Menurut Yenny, berkembangnya wacana dan gerakan MLB NU tidak mempertimbangkan persoalan nyata yang dihadapi warga NU. Ia pun berharap agar siapapun yang mendalangi wacana dan gerakan tersebut mengurungkan niatnya. Karena dikhawatirkan kondisi tersebut justru dimanfaatkan dan ditunggangi oleh kelompok lain, dan memperburuk kondisi NU.

"Duduk bersama, kita selesaikan semua masalah internal NU. Jangan sampai kemudian malah NU disusupi kepentingan-kepentingan dari luar, apalagi kepentingan politik sempit. Tolong NU ini harus dijaga karomahnya, karomah para kiai. Semua pihak harus menahan diri agar NU tidak terpuruk lagi," ujarnya.

Rangkaian Pra MLB

Adapun sebanyak 40 perwakilan pengurus dan mantan pengurus wilayah serta cabang NU diklaim mengikuti Rangkaian Pra Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU) yang berlangsung di Surabaya, Jawa Timur sejak 17 Desember hingga berakhir pada Sabtu, 21 Desember 2024. Dalam pertemuan itu mereka menyampaikan unek-uneknya atas kepemimpinan Yahya Cholil Staquf di PBNU sejak 2022.

Misalnya tekanan dan intimidasi PBNU kepada PWNU dan PCNU sejak menjelang Muktamar NU di Lampung pada 2021 hingga masa kepemimpinan Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya. Kemudian, Surat Keputusan (SK) kepengurusan PWNU/PCNU tidak diakui oleh PBNU. Ada juga yang mengaku terdapat intimidasi dan ancaman-ancaman tertentu jika bersebrangan dengan Ketum PBNU Gus Yahya .

Divisi Hukum dan Advokasi Presidium PO & MLB NU, Jakfar Sodiq, mengungkapkan kepemimpinan PBNU saat ini juga menuntut pengurus daerah untuk tegak lurus dengan mengatasnamakan kebijakan. Hal itu dinilai kontra produktif dengan amanat Muktamar ke-34 NU di Lampung. "Kondisi itu merupakan indikasi hilangnya nilai utama NU di jajaran PBNU. Padahal nilai-nilai itu menjadi perintah, nasehat, sekaligus wasiat dari KH Hasyim Asyari," papar Jakfar dalam keterangannya, Sabtu, 21 Desember 2024.

Minta Gus Ipul Turun

Dalam forum Pra MLB NU, para peserta juga meminta agar Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul untuk mundur dari jabatannya sehingga dapat fokus menjadi Menteri Sosial.

"Permintaan agar Gus Ipul mundur dari jabatan Sekretaris Jenderal PBNU adalah salah satu pesantren moral yang disampaikan dalam forum Pra-MLB NU. Gus Ipul diminta fokus menjadi Menteri Sosial sebagai komitmen profesionalitas, loyalitas kerja kabinet, dan menjaga integritas organisasi," kata K.H. Syarbani Haira, seorang peserta Pra-MLB NU, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu, 21 Desember 2024.

Permintaan mundur tersebut juga termasuk dalam sembilan pesan moral yang dihasilkan dari pertemuan Pra-MLB NU di Jawa Timur.

Rencana ke depan

Dalam forum Pra MLB itu, sembilan pesan moral telah disampaikan yang bertujuan untuk menjaga marwah organisasi. Salah satunya adalah forum Pra-MLB telah menginventarisasi nama-nama calon anggota AHWA (Ahlul Halli Wal Aqdi) dan ketua umum yang akan diusulkan dalam forum MLB.

Untuk rencana ke depan, waktu pelaksanaan MLB NU akan diusulkan paling cepat bulan Januari 2025 karena bertepatan dengan Hari Lahir NU berdasarkan kalender hijriah maupun masehi, dan selambat-lambatnya adalah bulan Syawal 1446 H.

"Ada enam daerah yang diusulkan menjadi tempat penyelenggaraan MLB NU, yakni Surabaya, Bangkalan, Jombang, Semarang, Cirebon, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Khusus Cirebon dan Semarang telah ada pesantren yang menyatakan siap ditempati dan berkenan menyediakan akomodasi dan konsumsi peserta secara sukarela," kata K.H Tengku Rusli, perwakilan peserta Pra-MLB NU asal Riau, dikutip dari Antaranews.

Selain itu, forum Pra MLB menyepakati untuk menyosialisasikan hasil Pra-MLB kepada pengurus wilayah dan cabang NU se-Indonesia dan PCINU serta melakukan langkah-langkah konsolidasi di daerah masing-masing agar penyelenggaraan MLB NU dapat diusulkan.

Latar Belakang

Adapun Mantan Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Abdussalam Shohib menjadi sosok yang terus mendorong Muktamar Luar Biasa (MLB NU). Rencana MLB yang dimotori Abdussalam sebenarnya muncul sejak awal September 2024.

Kubu pro-MLB mencuat setelah muncul keinginan menggelar muktamar tandingan Partai Kebangkitan Bangsa untuk mendongkel Muhaimin Iskandar yang kembali terpilih sebagai ketua umum berdasarkan hasil muktamar Bali sebulan sebelumnya.

Abdussalam mengklaim bahwa urgensi MLB adalah untuk mengembalikan pengelolaan PBNU agar sesuai dengan nilai, doktrin, dan substansi yang disampaikan pendiri Nahdlatul Ulama, Hasyim Asy'ari, dalam mukadimah aturan dasar organisasi. "Kami melihat hari ini ada mismanajemen dan perilaku, khususnya pengurus inti dan teras PBNU, yang tidak sesuai dengan nilai itu," kata Abdussalam melalui pesan suara kepada Tempo pada Selasa, 17 Desember 2024.(msn/Tempo/bh/sya)




 
   Berita Terkait > Nahdlatul Ulama
 
  Serba-serbi Isu Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama
  Mahasiswa STAINU Dampingi Guru TPQ dan Majelis Taklim
  Kongres I PCI- NU se-Dunia di Beirut
 
ads1

  Berita Utama
Pemerintah Akui Kepengurusan Ikatan Notaris Indonesia Kubu Irfan Ardiansyah

Dasco Gerindra: Prabowo dan Megawati Tak Pernah Bermusuhan, Saya Saksinya

Pengadilan Tinggi Jakarta Menghukum Kembali Perusahaan Asuransi PT GEGII

Presidential Threshold Dihapus, Semua Parpol Berhak Usulkan Capres-Cawapres

 

ads2

  Berita Terkini
 
Pemuda Pancasila PAC dan Srikandi Sawah Besar Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Mangga Dua Selatan

Sri Mulyani Beberkan Alasan Prabowo Ingin Pangkas Anggaran Kementerian hingga Rp 306 Triliun

PKS Dinilai Gagal Move On Buntut Minta Anies Tak Bentuk Parpol, Berkaca Pilkada Jakarta dan Depok

KPK Bawa 3 Koper Setelah Geledah Rumah Wantimpres Era Jokowi

Mardani: Anies atau Ganjar Tidak Mengajak Pendukungnya Menyerang Prabowo

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2