Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Cina
Setidaknya 27 Orang Tewas dalam Bentrokan di Cina
Wednesday 26 Jun 2013 15:32:49
 

Kerusuhan di Xinjiang Cina menewaskan 27 orang setelah kantor Polisi kota itu diserang.(Foto: Twitter)
 
CINA, Berita HUKUM - Kerusuhan di Xinjiang Cina dilaporkan telah menewaskan sekitar 27 orang.
Laporan media pemerintah Cina menyebut kerusuhan terjadi di prefektur Turban, Rabu (26/06).

Polisi menembaki gerombolan massa yang menyerang pos polisi dan gedung pemerintahan dengan pisau, demikian laporan kantor berita Xinhua mengutip pernyataan seroang pejabat setempat.

Xinhua melaporkan para perusuh menusuk orang yang melintas dan membakar mobil polisi.
Sekitar 17 orang, termasuk sembilan anggota keamanan dan delapan warga sipil tewas, sementara polisi menembak mati 10 perusuh.

Sedikitnya tiga orang terluka akibat insiden ini dan tengah dirawat di rumah sakit.
Tetapi Xinhua tidak memberikan informasi detil terkait etnis yang terlibat atau isu yang memicu kerusuhan.
Kawasan tegang

Kerusuhan ini berlangsung secara sporadis di kawasan Xinjiang, lokasi yang selama ini diketahui sebagai kawasan penuh ketegangan antara etnis Muslim Uighur dan etnis Cina Han.

Tahun 2009 lalu di lokasi yang sama hampir 200 orang - kebanyakan etnis Cina Han - tewas setelah kerusuhan pecah di Urumqi antara etnis Han dan komunitas Uighur.

April silam insiden serupa juga terjadi di Kashgar, menewaskan 21 orang.

Pemerintah mengatakan kekerasan dimulai saat petugas menemukan ''teroris'' bersenjata di sebuah bangunan.
Tetapi penduduk setempat kepada BBC mengatakan bahwa kekerasan melibatkan keluarga lokal yang selama ini memiliki sengketa lama dengan petugas yang menekan para lelaki untuk mencukur jenggot dan para wanita untuk membuka kerudung mereka.

Uighur menguasai 45% populasi Xinjiang, tetapi arus masuk etnis Cina Han telah meminggirkan budaya tradisional mereka.

Beijing seringkali menyalahkan insiden kekerasan di Xinjiang kepada ekstremis Uighur yang disebut ingin mencari otonomi luas.

Sementara aktivis Uighur menuduh Beijing terlalu berlebihan menghadapi ancaman tersebut untuk memberlakukan peraturan yang keras.(bbc/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Cina
 
  Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan: Perlu Antisipasi dan Mitigasi Lonjakan Wisatawan Cina
  Ketika Negara-negara Eropa Menghadapi Jebakan Utang' China
  Pertumbuhan Ekonomi Cina Melambat Akibat Pandemi Corona Hingga Utang
  Topan In-fa Melintasi Cina Puluhan Orang Tewas, Shanghai Dilanda Banjir Besar
  Tren 'Kaum Rebahan' Melanda Anak-anak Muda China yang Merasa Lelah Budaya Kerja Keras Tapi Gaji Pas-pasan
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

Pakar Hukum: Berdasarkan Aturan MK, Kepala Daerah Dua Periode Tidak Boleh Maju Lagi di Pilkada

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Hari Guru Nasional, Psikiater Mintarsih Ingatkan Pemerintah Agar Segera Sejahterakan Para Guru

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Judi Haram dan Melanggar UU, PPBR Mendesak MUI Mengeluarkan Fatwa Lawan Judi

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2