Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Lingkungan    
Antariksa
Si Kebetulan atau Accident, Bukan Bintang Bukan Pula Planet, Benda Langit Berusia 10-13 Miliar Tahun Sungguh Membingungkan Astronom
2021-09-07 12:03:47
 

Penampakan kerdil cokelat seperti dalam imajinasi ilustrator. Kerdil cokelat adalah sebutan untuk benda kosmik yang massanya lebih kecil dari bintang dan lebih besar dari planet.(Foto: IPAC/CALTECH)
 
AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - Penemuan satu benda langit yang biasa disebut kerdil cokelat (brown dwarf) oleh dan Caselden, seorang saintis, membuat bingung para astronom dunia.

Kerdil cokelat ini diberi nama "The Accident" karena ditemukan tak disengaja, (by accident) semata-mata karena faktor keberuntungan.

Yang menarik dan juga membingungkan, karakteristik Accident tak seperti cokelat kerdil yang dikenal selama ini di dunia astronomi, menurut pernyataan yang dikeluarkan badan ruang angkasa Amerika Serikat, NASA.

Kerdil cokelat adalah sebutan untuk benda kosmik yang massanya lebih kecil dari bintang dan lebih besar dari planet. Dengan kata lain, terlalu kecil untuk disebut bintang, namun terlalu besar untuk dikategorikan sebagai planet.

Massa cokelat kerdil mulai dari 12 kali Jupiter hingga setengah Matahari kita.

"Accident tak seperti yang kita perkirakan," kata Davy Kirkpatrick, ahli astrofisika di IPAC at Caltech in Pasadena, California, yang memimpin kajian atas benda langit ini.

"Penemuannya menunjukkan kepada kita bahwa komposisi kerdil cokelat lebih variatif dari yang kita ketahui selama ini. Ada banyak keanehan di luar sana dan kita harus berpikir keras bagaimana meneliti objek ini," ujar Kirkpatrick.

Accident yang memiliki nama resmi WISEA J153429.75-104303.3 berlokasi sekitar 50 tahun cahaya dari Bumi dan berotasi dengan kecepatan 800.000 kilometer per jam, lebih cepat dari kerdil-kerdil cokelat yang ditemukan di area dengan jarak yang sama dari Bumi.

Meski begitu, ia membingungkan karena tingkat kecerahan yang ia tunjukkan tak seperti kerdil cokelat yang sebaya dengannya.

Biasanya, seiring dengan bertambahnya usia, kerdil-kerdil cokelat mendingin dan kecerahannya memudar, kata para saintis.

'Karakteristik yang tidak konsisten'

Tapi, Accident memperlihatkan, pada panjang-panjang gelombang kunci, ia suram yang mengisyaratkan ia tua dan dingin, namun di panjang gelombang lain ia tampak cerah, tak ubahnya seperti kerdil cokelat muda.

Caselden menemukan Accident menggunakan program daring yang ia buat untuk menemukan kerdil cokelat yang didata NASA melalui inisiatif Near-Earth Object Wide-Field Infrared Survey Explorer (NEOWISE), yang dimulai pada 2013.






Kerdil cokelat


SUMBER GAMBAR,IPAC/CALTECH



Keterangan gambar,


Para astronom mengatakan mungkin ada lebih banyak kerdil cokelat dari yang kita kenal.





Para saintis memperkirakan usia Accident antara 10 miliar dan 13 miliar tahun, atau dua kali lebih tua dari umur rata-rata kerdil-kerdil cokelat yang dikenal pada astronom.

Rentang usia tersebut mengisyaratkan Accident terbentuk pada fase ketika galaksi Bima Sakti kita masih sangat muda dan saat memiliki susunan kimiawi yang berbeda.

Karenanya, mengaca pada penemuan Accident ini, mungkin saja ada lebih banyak kerdil cokelat di galaksi kita, kata para saintis.

Para peneliti berusaha mengamati Accident dengan menggunakan teleskop di Observatorium W. M. Keck di Hawaii. Pada panjang gelombang infra merah, ia sangat redup sehingga tak terdeteksi, yang menguatkan analisis bahwa ia memang dingin dan usianya sangat tua.

Juga, jika menilik rotasinya yang sangat cepat, para peneliti memperkirakan Accident adalah warga lama di galaksi kita.

Observasi lebih jauh juga menunjukkan, tingkat metananya rendah jika dibandingkan kerdil cokelat lain.

Karakteristik ini mendukung analisis bahwa Accident terbentuk tak lama setelah kelahiran Bima Sakti sekitar 13,6 miliar tahun yang lalu. Pada titik tersebut, Bima Sakti terbentuk sebagian besar oleh hidrogen dan helium; hanya sedikit karbon, unsur penting untuk menciptakan metana.

"Tidak terlalu mencengangkan menemukan kerdil cokelat setua ini. Yang membingungkan adalah ia ditemukan di 'halaman belakang' kita," ujar ahli astrofisika Federico Marocco yang menulis laporan kajian tentang Accident.

"Dalam pandangan kami, kerdil cokelat [seperti Accident] memang ada, tapi sungguh sangat jarang," kata Marocco.

"Kita sangat beruntung bisa menemukannya di lokasi yang sangat dekat dari Sistem Tata Surya kita. Ini ketidaksengajaan yang menyenangkan...," katanya.

Rincian dan analisis kerdil cokelat Accident dimuat di The Astrophysical Journal Letters.(BBC/bh/sya)




 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Menko Polkam Budi Gunawan Sebut Indonesia Darurat Narkoba Karena Ini..!

Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Terus Perjuangkan Hak Sahamnya di Blue Bird Hingga ke DPR

Menko Polkam Budi Gunawan Sebut Indonesia Darurat Narkoba Karena Ini..!

Ratna Juwita Tolak Keras Rencana Pengemudi Ojol Tidak Dapat Subsidi BBM

Hasto Tegaskan Jokowi dan Keluarga Tidak Lagi Bagian dari PDIP

PT Damai Putra Group Tolak Eksekusi PN Bekasi, Langkah Tegas Melawan Ketidakadilan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2