Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Nelayan
Solar Langka, Nelayan Aceh Berhenti Melaut
Sunday 28 Apr 2013 10:49:32
 

Kapal nelayan di pantai Ulee Rubeek, Kecamatan Seunuddon, Aceh yang terbengkalai akibat kelangkaan solar.(Foto: BeritaHUKUM.com/sul)
 
LHOKSUKON, Berita HUKUM - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar sejak beberapa pekan terkahir berakibat terhentinya aktivitas nelayan di Kabupaten Aceh Utara.

Pantauan pewarta BeritaHUKUM.com, Minggu (28/4) ratusan boat milik para nelayan di kawasan pantai Kabupaten Aceh Utara terlihat terbengkalai dipinggir pantai. Seperti yang terlihat di pantai Ulee Rubeek, Kecamatan Seunuddon.

“Sudah dua pekan kami tidak melaut, karena solar tidak ada,” kata Kepala Desa Ulee Rubeek Barat, Badlisyah Yahya.

Katanya lagi, kalaupun solar itu ada oleh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dijual seharga Rp 6000, sementara harga solar yang sebelumnya dijual Rp 5200 per liter.

Para nelayan mengaku jika kelangkaan BBM jenis solar ini terus langka, maka kebutuhan pangan mereka bakal terancam.

Kelangkaan solar itu menurut Raka Pradipta Nandiwardhana selaku Sales Executive Pertamina Wilayah Aceh di Lhokseumawe, disebabkan oleh sejumlah kenderaan tambang dan perkebunan yang kerap mengisi solar bersubsidi pada SPBU.

"Sesuai ketentuan Kementerian ESDM, kendaraan truk pertambangan dan perkebunan dilarang memakai BBM solar bersubsidi," jelasnya

Kendatipun demikian, Pertamina sudah mengantisipasi dengan menyuplai BBM solar ke SPBU dalam wilayah Aceh Utara. Selain itu pihaknya memastikan kedepan tidak mengalami kelangkaan solar lagi, pungkasnya.(bhc/sul)



 
   Berita Terkait > Nelayan
 
  Ketua DPR Dicurhati Nelayan di Cirebon: Sulitnya Solar, Asuransi, hingga Pembangunan 'Jetty'
  Legislator Minta KKP Dengar Permasalahan Nelayan di Daerah Agar Tak Demo Tak ke Pusat
  Pemerintah Perlu Kaji Ulang PP Nomor 85 Tahun 2021
  Legislator Harap Pemerintah Kaji Ulang PP Nomor 85 Tahun 2021 yang Memberatkan Nelayan
  Nelayan Dampo Awang Bangkit Rembang Dukung Pilkada Serentak 2020 Kondusif
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2