INGGRIS, Berita HUKUM - FIFA berada di bawah tekanan karena keputusan kontroversialnya memilih Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 mendatang. Satu dari sponsor utamanya, Sony, meminta badan regulasi sepak bola itu untuk melakukan "penyelidikan yang pantas" terhadap klaim adanya praktik suap dalam prosesnya.
Produsen barang-barang elektronik Sony, yang merupakan salah satu dari enam perusahaan yang terdaftar sebagai 'partner' a FIFA, memasukkannya ke dalam kategori tertinggi pendukung Piala Dunia, telah menyatakan bahwa, badan internasional sepak bola harus memastikan mematuhi "prinsip-prinsip integritas, etika dan fair play ".
Menyusul laporan terbaru seputar Qatar 2022, Presiden FIFA Sepp Blatter mengatakan di Twitter: "Jangan pernah mengabaikan laporan media tentang etika tuduhan dalam sepak bola. Tapi mari Komite Etik bekerja! ". Bin Hammam dilarang dari sepakbola seumur hidup oleh FIFA pada Desember 2012 atas "konflik kepentingan" sementara president of the Asian Football Confederation (AFC).
Sony mengatakan kepada surat kabar Inggris: "Sebagai mitra FIFA, kami berharap dugaan ini harus diselidiki secara tepat. "Kami terus berharap FIFA untuk mematuhi prinsip-prinsip integritas, etika dan fair play di semua aspek operasinya."
Permintaan ini muncul setelah surat kabar Sunday Times mempublikasikan dugaan baru yang terungkap dari jutaan dokumen rahasia.
Sunday Times menuduh mantan wakil presiden FIFA Mohamed bin Hammam membayar £3 juta kepada sejumlah pejabat FIFA di seluruh dunia untuk membantu Qatar memenangkan undian pada Desember 2010 lalu.
Wakil Presiden FIFA Jim Boyce mengatakan dia akan mendukung adanya pemilihan ulang jika dugaan korupsi tersebut bisa dibuktikan.
Membantah
Panitia Piala Dunia Qatar dengan konsisten membantah tuduhan dan Bin Hammam enggan berkomentar.
Anggota komite eksekutif FIFA di Inggris Jim Boyce mengatakan kepada BBC bahwa pekan lalu dalah pekan yang sulit dan badan sepak bola dunia ini sedang mengalami perubahan.
"Sejak saya bergabung dengan Komite Eksekutif FIFA pada tahun 2011 setengah dari panitia sudah keluar," katanya.
"Bin Hammam, yang banyak dibicarakan baru-baru ini, telah dilarang berkarir di organisasi sepak bola seumur hidup oleh FIFA, dan banyak dari orang-orang lain yang disebut sekarang sudah tidak lagi di FIFA.
"Ada banyak orang yang sangat baik di FIFA dan orang-orang yang hanya tertarik dalam memajukan permainan sepak bola."(BBC/breakingnews.ie/bhc/sya) |