SAMARINDA, Berita HUKUM - Sepekan geliat Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Nasional ke- XVI Tahun 2014 di Samarinda ibu kota Kalimantan Timur (Kaltim) 18 Juni hingga 23 Juni 2014, yang dibuka Wakil Presiden RI Boediono pada, Kamis (19/6) dengan menghadirkan 400 Stand peserta pameran dari seluruhn tanah air, dengan menampilkan barbagai produk unggulan dan budaya dari daerah kabupaten/kota, juga Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) yang juga merupakan peserta dalam pameran TTG-N XVI di Samarinda.
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang ikut dalam Gelar TTG-N XVI yang menempati Hall C parkiran Gedung Olah Raga Sempaja, menampilkan berbagai produk unggulan dari kabupaten atau kota, juga menampilkan rumah adatt Lamaholot yang kental mencerminkan suku dan budaya daerah timur Kabupaten Flores Timur.
Stanis Doni Sesa, penjaga Stand Pameran yang juga sebagai Bagian Pengembangan Teknologi Kabupaten Flores Timur, yang didampingin Yos Tokan, Kabid SDA Teknologi Pempov NTT, sebagai Ketua Tim rombongan NTT kepada BeritaHUKUM.com mengatakan Pemerintah Nusa tenggara Timur yang di kordinir oleh Pemerintah Kabupaten Flores Timur dalam pameran ini menyampaikan berbagai informasi produk unggulan yang sederhan, diantaranya Jagung Titi (Wata Bitti) dengan cita rasa tradisi yang mendunia, kacang mente serta Sarung Tenun (Kewatak) dan Selendang (Senai) dari Kelompok Tedun Sare PKK Lamahala, Kecamatan Adonara Timur, Binaan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Flores Timur, demikian juga menampilkan rumah adat tradisonal Lamaholot (oring), jelas Stanis Doni.
“Jadi yang kita tampilkan informasi sejumlah produk unggulan sederhan, seperti jangung titi, kacang mente, sarung tenun khas Lamaholot, selendang, juga topi khas kahas dari kabupaten Ende juga bermagai produk unggulan lainnya yang bermanfaat langsung bagi masayarakat asal daerahnya,” ujar Stanis.
Selain produk unggulan dari Kabupaten lain juga ditampilkan topi khas daerah Ende, juga produk makanan mente, yang paling banyak diminati adalah jagung titi serta minyak Alsem hasil asapan tempurung kelapa yang sangat bermanfaat untuk eksim atau luka dan great tiga, bermanfaat sebagai pengawet, terang Stanis Doni.
Menurut Stanis, beberapa inovasi yang diciptakan masyarakat Adonara di NTT seperti Jagung Titi secara tradisonal yang cita rasa telah mendunia sejak penjajahan Belanda dan Jepang di tanah air, dimana hingga saat ini menjadikan obyek wisataa kuliner tersendiri bagi turis asing maupun lokal yang berkunjung ke daerah Flores Timur, papar Stanis.
Lebih lanjut Stanis berharap pameran TTG yang dilaksanakan di Samarinda kali ini dapat menjadi sarana untuk mengetahui perkembangan Teknologi tepat guna yang diciptakan masyarakat dari berbagai daerah di tanah air, tidak tertutup kemungkinan terjalinnya kerjasama terpadu dengan daerah lain, untuk pengembangan bisnis tepat guna bagi masyarakat dan berharap agar pameran seperti ini dapat terus diikuti oleh Pemerintah Nusa Tenggara Timur tahun-tahun mendatang, pungkas Stanis Doni.(bhc/gai)
|