Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Pilpres 2014
Strategi Jokowi Akan Banyak Dipakai di Pemilu 2014
Saturday 05 Jan 2013 12:48:34
 

Muji Sutrisno, budayawan (kedua dari kanan) saat menghadiri salah satu acara di kawasan Cikini.(Foto: BeritaHUKUM.com/din)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Pertempuran politik akan dimulai tahun 2013 ini dan puncaknya pada pemilihan umum (pemilu) 2014 nanti. Berbicara pemilihan pemimpin, tentu pikiran kita masih Gubernur dan wakil Gubernur DKI Jakarta, Jokowi dan Ahok. Dengan gaya yang sederhana, blusukan akhirnya kedua tokoh menyingkirkan kandidat-kandiadat kuat lainnya yang mencalonkan diri agar menjadi Gubernur DKI. Nah, Budayawan senior Prof DR Muji Sutrisno menerangkan bahwa di pertarungan pemilihan Presiden nanti para calon akan memakai gaya Jokowi.

Muji Sutrisno mengemukakan, pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta bisa menjadi contoh untuk menyukseskan pemilu 2014 mendatang. DKPP telah menyiapkan secara lengkap etika pelaksanaan pemilu setelah berkaca di Pilkada DKI. Kecerdasan seorang calon pemimpin tidak menjamin akan menang. "Hasilnya sudah terlihat pemilihan gubernur DKI, tidak perlu cerdas, tapi pelaksaan pemilihan akan menunjang," katanya.

DKPP mereka menyiapkan lengkap etika pelaksana pemilu. Hasilnya sudah terlihat pemilihan gubernur DKI, tidak perlu cerdas, tapi pelaksaan pemilu akan menunjang. Jelas sekali, katanya, Jokowi dan Ahok adalah orang yang sederhana. Tidak mengambil jarak dengan masyarakat bawah, mereka justru melihat kelapangan langsung untuk mengambil tindakan. "Dana saya tahu betul saat Jokowi memimpin Solo. Dulu Jokowi terus minta masukan pada orang Solo yang di Jakarta. Hasilnya, dia sukses memimpin Solo," tambahnya.

Saat katanya, masyarakat jangan hanya melihat cara blusukan Jokowi saja. Tapi harus melihat bagaimana kinerjanya dan kinerja Jokowi dan Ahok saat ini sudah nyata, misalnya adanya kartu sehat. "Saat ini demokrasi tanpa etika, tanpa acuan. Sejak rezim orde baru, uang itu jadi nomor satu, gotong royong hilang. Jokowi udah bertindak bukan hanya blusukan, kalau Presiden seperti itu, maka Indonesia akan terselamatkan," tagas Muji.

Sementara pengamat politik, Sukardi Rinakit menilai bahwa gaya blusukan seperti yang dilakukan Jokowi akan efektif dilakukan para calon presiden di 2014 mendatang. "50 persen sampai 40 persen gaya seperti itu akan menguntungkan," tegasnya saat ditemui di warung daun, Cikini.(bhc/din)



 
   Berita Terkait > Pilpres 2014
 
  Jelang Pilpres, Bang Yos 'Nyekar' ke Asta Tinggi
  Bupati Gorontalo Minta Dahlan Gandeng Bupati Kutai Timur Kepilpres
  Pilpres 2014, Jika Tanpa Jokowi Bukan Pemilu
  Politisi Narsis, Jalankanlah Politik Etis
  Jelang Pilpres 2014, Idham: Partai Tidak Mau Kalah Start
 
ads1

  Berita Utama
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

 

ads2

  Berita Terkini
 
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2