CINA, Berita HUKUM - Seorang mahasiswa di Cina yang mencoba menyuap dosen pembimbingnya dengan membawa sebuah pistol angin dijatuhi hukuman 12 bulan penjara, Rabu (24/4).
Yang Li (26), menaruh uang sebesar £5.000 di meja seorang profesor, tetapi saat diusir keluar sepucuk senjata jatuh dari kantongnya.
Saat menjatuhkan vonis di Pengadilan Crown Bristol, hakim Michael Longman menyatakan senjata tersebut telah menimbulkan ''ketakutan'' dan ''peringatan''.
Li yang mengakui telah melakukan penyuapan dan memiliki senjata imitasi juga diperintahkan untuk membayar denda sebesar £4.800.
Pengadilan menyatakan mahasiswa pasca sarjana jurusan manajemen teknologi dan inovasi ini mengatur pertemuan dengan profesornya di Universitas Bath pada 23 November silam.
Jaksa Mark Hollier menyebut Li meraih nilai 37% dalam disertasinya - tiga angka dibawah batas 40% untuk lulus - dan ingin membahas opsi yang bisa dia lakukan.
'Kesalahan spektakuler'
Prof Andrew Graves, ketua Sekolah Manajemen Universitas Bath mengatakan bahwa Li bisa mengumpulkan kembali essai 12.000 kata untuk banding atas nilai yang diterima atau menerimanya dan menarik diri dari mata kuliah tersebut.
Tetapi Li mengatakan kepada sang profesor: ''Saya seorang pebisnis'', dan meletakkan uang sebesar £5.000 di mejanya.
"Ada opsi ke empat, anda bisa menyimpan duit itu jika anda meluluskan saya dan saya tidak akang mengganggu anda lagi,'' kata Li kepada Prof Graves.
Prof Graves meminta meninggalkan ruangannya tetapi saat Li mengambil kembali duitnya, pistol - yang terisi enam peluru - jatuh dari kantongnya ke lantai.
Hakim Longman mengatakan: "Anda berupaya untuk membujuk seorang profesor universitas untuk menerima suap yang jika berhasil anda akan merusak integritas dan legitimasi universitas di Inggris, terutama Universitas Bath.''
''Tawaran anda untuk diluluskan dengan menyuap dosen adalah titik kesalahan spektakuler dan salah satu yang ditakdirkan untuk gagal sejak awal,'' kata Longman.
Pengacara Li, Blake James mengatakan kliennya berasal dari ''keluarga berpengaruh'' di Cina, dimana ayahnya adalah seorang pebisnis dan pejabat pemerintahan terkemuka.
Dia mengatakan pistol angin yang dibawanya adalah untuk kepentingan latihan menembak, dibawanya ke ruangan tersebut karena tidak ingin meninggalkannya di dalam mobil.
James menambahkan bahwa Li bukan ''mahasiswa penipu'' dan datang ke Inggris pada tahun 2006 untuk meraih gelar ilmu komputer di Universitas Bath, yang berhasil dia capai.
"Saat dia mengetahui hasil disertasinya, dia merasa terpukul,'' kata James.
Dia mengatakan bahwa kliennya khawatir tidak bisa memperpanjang visa pelajarnya menjadi visa Tier 1 tanpa lulus mata kuliah tersebut. Visanya saat ini sudah melebihi batas waktu.(bbc/bhc/opn) |