SUMSEL, Berita HUKUM - Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Inspektur Jenderal Eko Indra Heri menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia atas polemik dana hibah 2 triliun rupiah dari almarhum Akidi Tio (warga asal Langsa, Aceh Timur) yang diduga fiktif.
Dana hibah yang rencananya untuk sumbangan penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan itu disebut sebut telah menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat lantaran dana triliunan rupiah tersebut tak kunjung cair alias belum jelas.
"Saya secara pribadi maupun sebagai Kapolda, mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya kepada Bapak Kapolri, Mabes Polri, para anggota Polri se-Indonesia, masyarakat Sumatera Selatan," cetus Eko saat memberikan keterangan pers.
Eko mengakui, peristiwa tersebut sebagai salah satu kelemahan dirinya dan sebagai Kapolda yang tidak hati-hati dalam menerima bantuan dana hibah tersebut.
"Kegaduhan yang terjadi dapat dikatakan sebagai kelemahan saya sebagai individu," aku Eko.
"Ini terjadi karena ketidakhati-hatian saya karena percaya dengan pemberian bantuan tanpa mengecek uang yang dijanjikan dulu sebelumnya," sesalnya.
Lanjut Eko mengungkapkan, polemik bermula saat dirinya dihubungi oleh Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy dan dokter pribadi keluarga Akidi Tio, Hardi Darmawan di rumah dinasnya. Saat itu, kata Eko, dirinya mendapatkan informasi bahwa keluarga mendiang Akidi Tio akan memberikan bantuan kepada masyarakat Sumsel terkait penanganan pandemi Covid-19.
"Saat itu saya sebagai kapolda hanya dipercayakan untuk menyalurkan bantuan ini," ungkap Eko.
Lebih lanjut Eko menambahkan, bahwa dirinya tidak mengenal anak bungsu Akidi Tio, Heriyanty. Dirinya hanya mengenal mendiang Akidi Tio saat bertugas di Palembang. Sedangkan mendiang anak sulung Akidi, Johan dikenalnya saat menjabat Kapolres Aceh Timur.
Dia kembali memohon dan meminta kepada seluruh pihak untuk menghilangkan seluruh kegaduhan ini dan kembali konsentrasi ke penanganan Covid-19 di Sumsel.
"Saya sebagai manusia biasa memohon maaf. Ini terjadi akibat ke tidak hati-hatian saya," tuntasnya.(cn/bh/amp) |