Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
Virus Corona
Sumbangan 2 T Akidi Tio Diduga Fiktif dan Disebut Bikin Gaduh, Kapolda Sumsel Minta Maaf
2021-08-06 01:06:56
 

 
SUMSEL, Berita HUKUM - Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Inspektur Jenderal Eko Indra Heri menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia atas polemik dana hibah 2 triliun rupiah dari almarhum Akidi Tio (warga asal Langsa, Aceh Timur) yang diduga fiktif.

Dana hibah yang rencananya untuk sumbangan penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan itu disebut sebut telah menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat lantaran dana triliunan rupiah tersebut tak kunjung cair alias belum jelas.

"Saya secara pribadi maupun sebagai Kapolda, mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya kepada Bapak Kapolri, Mabes Polri, para anggota Polri se-Indonesia, masyarakat Sumatera Selatan," cetus Eko saat memberikan keterangan pers.

Eko mengakui, peristiwa tersebut sebagai salah satu kelemahan dirinya dan sebagai Kapolda yang tidak hati-hati dalam menerima bantuan dana hibah tersebut.

"Kegaduhan yang terjadi dapat dikatakan sebagai kelemahan saya sebagai individu," aku Eko.

"Ini terjadi karena ketidakhati-hatian saya karena percaya dengan pemberian bantuan tanpa mengecek uang yang dijanjikan dulu sebelumnya," sesalnya.

Lanjut Eko mengungkapkan, polemik bermula saat dirinya dihubungi oleh Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy dan dokter pribadi keluarga Akidi Tio, Hardi Darmawan di rumah dinasnya. Saat itu, kata Eko, dirinya mendapatkan informasi bahwa keluarga mendiang Akidi Tio akan memberikan bantuan kepada masyarakat Sumsel terkait penanganan pandemi Covid-19.

"Saat itu saya sebagai kapolda hanya dipercayakan untuk menyalurkan bantuan ini," ungkap Eko.

Lebih lanjut Eko menambahkan, bahwa dirinya tidak mengenal anak bungsu Akidi Tio, Heriyanty. Dirinya hanya mengenal mendiang Akidi Tio saat bertugas di Palembang. Sedangkan mendiang anak sulung Akidi, Johan dikenalnya saat menjabat Kapolres Aceh Timur.

Dia kembali memohon dan meminta kepada seluruh pihak untuk menghilangkan seluruh kegaduhan ini dan kembali konsentrasi ke penanganan Covid-19 di Sumsel.

"Saya sebagai manusia biasa memohon maaf. Ini terjadi akibat ke tidak hati-hatian saya," tuntasnya.(cn/bh/amp)



 
   Berita Terkait > Virus Corona
 
  Pemerintah Perlu Prioritaskan Keselamatan dan Kesehatan Rakyat terkait Kedatangan Turis China
  Pemerintah Cabut Kebijakan PPKM di Penghujung Tahun 2022
  Indonesia Tidak Terapkan Syarat Khusus terhadap Pelancong dari China
  Temuan BPK Soal Kejanggalan Proses Vaksinasi Jangan Dianggap Angin Lalu
  Pemerintah Umumkan Kebijakan Bebas Masker di Ruang atau Area Publik Ini
 
ads1

  Berita Utama
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

 

ads2

  Berita Terkini
 
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2