SURIAH, Berita HUKUM - Tentara pemerintah Suriah melancarkan operasi untuk merebut kembali kota Qusair yang dikuasai pemberontak.
Kota di Suriah barat itu telah dikepung dalam beberapa pekan terakhir.
Televisi pemerintah mengatakan dalam pengepungan ini 70 tentara pemberontak tewas sementara balai kota telah direbut.
Para aktivis mengatakan 30 orang tewas, banyak di antaranya pejuang pemberontak.
Muncul sejumlah laporan sekutu Suriah di Lebanon, Hizbullah, bergabung dengan tentara pemerintah di pertempuran ini, sementara militan Sunni Lebanon mendukung pemberontak.
Kota Qusair dinilai penting karena menghubungkan Damaskus dengan kubu-kubu propemerintah di kawasan pantai sementara bagi pemberontak Qusair adalah pintu masuk ke Lebanon.
Assad tak akan mundur
Dalam perkembangan terkait, Presiden Bashar al-Assad mengatakan masyarakat internasional semestinya memusatkan perhatian untuk menghentikan aliran dana dan senjata ke pemberontak.
Pernyataan ini disampaikan dalam wawancara dengan surat kabar Argentina, Clarin, dan dianggap sebagai reaksi dari pengumuman Rusia dan Amerika Serikat bahwa mereka akan menggelar konferensi tentang Suriah di Jenewa bulan Juni.
Dalam konferensi ini Rusia dan AS mencoba untuk menghadirkan pemerintah dan pemberontak Suriah.
Assad juga menegaskan bahwa dirinya tidak akan turun hingga pemilihan presiden tahun depan.
"Nakhoda tidak meninggalkan kapal saat badai menghadang," kata Presiden Assad, Minggu (19/5).(bbc/bhc/opn) |