Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Rusia
Suriah Terancam Diserang AS, Rusia Kirim Kapal Perang
Friday 06 Sep 2013 22:12:18
 

Kapal perang milik Rusia.(Foto: Ist)
 
RUSIA, Berita JUKUM - Rusia dilaporkan mengirimkan kapal perang Nikolai Filchenkov ke bagian timur Laut Mediterania untuk memastikan keamanan di area itu.

Pengiriman kapal perang dilakukan di tengah-tengah ancaman Pemerintah Amerika Serikat (AS), yang bersiap melakukan serangan militer terbatas ke Suriah.

Menurut laman Russia Beyond the Headlines, Jumat 6 September 2013, kapal telah meninggalkan pelabuhan Sevastopol menuju Novorossiysk di Laut Hitam. Dari sana kapal akan berangkat menuju tepi pantai Suriah.

Informasi ini diperoleh dari seorang sumber di Angkatan Laut Rusia dan dikutip kantor berita Interfax.

"Kapal Nikolai Filchenkov di bawah komando kapten tingkat kedua, Igor Dmitriyenko, segera berangkat menuju misi jarak jauh hari ini. Kapal akan berangkat menuju Novorossiysk dan membawa kargo khusus," ungkap sumber yang dikutip dari Russia Beyond the Headlines.

Masih menurut si sumber, kapal itu akan menuju ke area titik perang yang berada di timur Laut Mediterania. Nikolai Filchenkov bukan merupakan salah satu kapal yang disebut Kementerian Pertahanan Rusia pada bulan lalu yang termasuk ke dalam rencana rotasi.

Saat Kementerian Pertahanan dimintai tanggapannya soal keberangkatan kapal Nikolai Filchenkov, mereka menolak berkomentar. Rusia telah menyatakan mereka tidak ingin terlibat dalam aksi militer ke Suriah.

Mereka juga menolak campur tangan AS dalam serangan ke Suriah. Presiden Vladimir Putin mengatakan rencana serangan terbatas itu mengabaikan mandat yang dikeluarkan oleh Dewan Keamanan PBB.

Isu krisis di Suriah telah menyelimuti pertemuan tingkat tinggi G20 yang dihelat sejak 5 September di kota St Petersburg. Kecil kemungkinan bagi para pemimpin dunia dapat menghadapi perbedaan yang ada soal isu ini.(rbh/art/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > Rusia
 
  Rusia Siap Bercerai dari Uni Eropa Jika Dijatuhi Sanksi
  Rusia Loloskan RUU Pelarangan Tindakan 'Kurang Ajar' terhadap Pemerintah
  Rusia akan Usir Diplomat Amerika Serikat sebagai Pembalasan
  Akhirnya Presiden Trump Ucapkan Selamat kepada Presiden Vladimir Putin
  Menang Besar Pilpres, Vladimir Putin Presiden Rusia untuk Masa Jabatan Keempat
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2