Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
Partai Demokrat
Syarief Hasan: Partai Demokrat Sudah SOS
Monday 04 Feb 2013 23:31:07
 

Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Syarief Hasan.(Foto: Ist)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Pukul 18:30 WIB tadi, Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Syarief Hasan menghadiri sebuah dialog di statsiun televisi Metro Tv. Dalam kesempatan itu ia memaparkan bahwa hasil survei yang menyebut Partai Demokrat terus menurun merupakan tanda-tanda bahaya bagi Partai Demokrat. Untuk itu, Syarief Hasan menyarankan kepada Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono kembali ke dasar perjuangan partai dengan cara turun langsung ke rakyat.

Berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting, Syarief Hasan mengibaratkan kondisi Partai Demokrat saat ini adalah SOS atau darurat. Partai Demokrat turun dari posisi pertama ke posisi ketiga dengan elektabilitas sebesar 8,3 persen.

"Saya melihat ini sudah SOS. Saya sangat sedih, tetapi saya yakin kita (Partai Demokrat) akan bangkit lagi. Pak SBY kembali ke khitah nya lagi seperti 2004 dan 2009 turun langsung membesarkan partai ini," kata Syarief Hasan, Senin (4/2).

Syarif Hasan yang juga Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah itu menilai karisma SBY mampu menaikkan elektabilitas partai. Selain itu, sebagai pendiri SBY juga dinilai tahu cara terbaik untuk memulihkan Partai Demokrat setelah didera berbagai persoalan.

Selain itu, Syarief minta kepada Presiden SBY sebagai Ketua Dewan Pembina Demokrat untuk turun langsung untuk menyelamatkan Demokrat yang sedang dalam bahaya.

"Saya prihatin atas keterpurukan Demokrat. Demokrat sudah ini sudah kritis. Saya ingin Pak SBY turun tangan untuk meningkatkan elektabiltas Demokrat. Ini pesan SOS untuk Pak SBY. Kalau tidak, Demokrat bisa-bisa ngak lolos PT," ujar Syarief.

Menurutnya, selama ini penilaian publik terhadap SBY dan Demokrat selalu linear. Kalau kepuasan terhadap SBY turun, elektabilitas Demokrat turun. Kalau kepuasan pada SBY meningkat, elektabilitas Demokrat juga meningkat.

Tapi, dalam survei terbaru SMRC, kepuasan terhadap kinerja SBY ada di angka 56 persen. Anehnya, elektabilitas Demokrat anjlok hanya di angka 8 persen.

Dia menilai, selama ini Anas sudah gagal meningkatkan elektabilitas Demokrat. Makanya, dengan waktu menjelang pemilu yang hanya tinggal satu tahun, diperlukan jalan cepat untuk menyelamatkan Demokrat.

"Untuk bangkit, satu-satunya cara, SBY harus kembali ke khitah seperti tahun 2004. Pak SBY harus turun langsung menyelamatkan Demokrat," ucapnya.

Apa SBY harus ambil kepemimpinan dari Anas Urbaningrum?, Syarief tidak menjawab dengan tegas. Dia hanya bilang, Pak SBY pasti tahu caranya bagaimana.

Dia percaya, kalau SBY mau turun tangan, elektabilitas Demokrat bakal meningkat. "Pasti SBY sudah tahu cara untuk menyelamatkan Demokrat. Beliau pengalaman memimpin Demokrat," ujarnya.

Dia berharap semua kader tidak perlu kecewa atas penurunan elektabiltas PD. "Semua kader Demokrat tidak usah kecewa. Saya yakin SBY akan turun tangan. Seluruh kader Demokrat sekarang harus loyal. Tidak usah gamang," harapnya.

Dibagian Syarief menambahkan, apapun yang akan dilakukan SBY, pasti diikuti semua kader. "Pak SBY adalah penggagas dan pendiri. Semua kader loyal terhadap beliau," ujarnya.(bhc/opn)



 
   Berita Terkait > Partai Demokrat
 
  Mahkamah Agung RI Kabulkan PK Moeldoko Soal DPP Partai Demokrat, Sudah Tergister
  Pernyataan SBY dan AHY Dipolisikan, Herman Khaeron: Si Pelapor Hanya Cari Panggung
  Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan: Fakta Big Data, Pembangunan Era Pres SBY Lebih Baik Dibanding Era Pres Jokowi
  Alasan Partai Demokrat Kabupaten Klaten Desak Anggota DPRD HS Mundur
  Sambut Rakernas PKS, AHY: Temanya Sejalan dengan Semangat Partai Demokrat
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

Pakar Hukum: Berdasarkan Aturan MK, Kepala Daerah Dua Periode Tidak Boleh Maju Lagi di Pilkada

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Hari Guru Nasional, Psikiater Mintarsih Ingatkan Pemerintah Agar Segera Sejahterakan Para Guru

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Judi Haram dan Melanggar UU, PPBR Mendesak MUI Mengeluarkan Fatwa Lawan Judi

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2