JAKARTA, Berita HUKUM – Untuk mengantisipasi demo di depan kedubes AS, sebagaimana terjadi beberapa waktu lalu. Dari pantauan tim BeritaHUKUM dilapangan, hari ini, Jum’at (21/09) Kedubes AS tutup untuk pelayanan umum. Sementara itu di depan Kedubes juga dibentangkan kawat berduri.
Sebanyak 1000 personel diturunkan untuk mengantisipasi demo yang akan di gelar di depan Kedubes AS tersebut. Personel gabungan berasal dari Polda, Polres dan Polsek Jakarta Pusat. Sedangkan untuk dipintu bandung 2 monas, jalan Merdeka Selatan, telah di siagakan juga 1000 personel gabungan Brimob dari kelapa 2 Depok dan Polsek Metro Jakarta pusat.
5 buah mobil water Cannon juga disiagakan di depan area gedung Kedubes AS, sebelum masa datang dengan aksi demonya nanti.
Sebagaimana di ketahui bahwa aksi massa penolakan Film Innocence of Muslims didepan Kedubes AS di jalan Merdeka Selatan Jakarta kembali akan digelar, hari ini sehabis sholat Jum’at.
Menurut Pernyataan yang disampaikan oleh H. Hasyim Sebagai Korlab dari Syiah Indonesia, aksi di depan kedubes AS dengan massa sekitar 100 orang , "kita melakukan aksi demo perseorangan dari seluruh jakarta, dan sebagian lagi dari seluruh indonesia atau mungkin dari kelompok aksi Jakarta", ujarnya.
Terkait Penutupan Kedubes AS dalam Misi Diplomatiknya di Indonesia, "mereka menutup itu sebagai bukti, bahwa mereka ketakutan atas ulah warga negaranya. Tapi anehnya, mereka itu malah melindungi warga negaranya, demi alasan kebebasan berpendapat", katanya.
Tetapi ia menyatakan bahwa, itu bukanlah kebebasan berpendapat tetapi itu adalah sebuah penghinaan yang dibiarkan pemerintah Amerika, maupun pemerintah Barat dan Prancis, “kalau barat itu tidak melakukan tindakan terhadap warganya demi alasan kebebasan berpendapat, Itu penghinaan - Penghinaan akan terus bermunculan seperti iseng – iseng, agar majalahnya terkenal”, tambahnya.
Para pendemo ini men’targetkan aksi demonya sampai Presiden Obama memberikan pernyataan minta ma’af kepada umat islam. “Kami tidak akan berhenti demo, Kalau Obama Tidak mau minta Ma’af”, ucap Hasyim.
Demo dilanjutkan dengan longmarch ke depan Kedutaan Perancis di Jakarta, untuk menutut pertanggung jawaban salah satu media Perancis yang menampilkan karikatur Nabi Muhammad SAW.
Salah satu personel Polisi, yang enggan di sebutkan jatidirinya kepada BeritaHUKUM mengatakan bahwa demo tidak berlangsung lama di depan Kedubes AS hari ini. Personal kemanan yang diturunkan gabungan dari Polri. "Selain untuk mengamankan demo, juga untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan pasca pelaksanaan Pilkada. Namun Alhamdulillah, sampai hari ini kondisi DKI Jakarta tetap kondusif,” tegasnya.(bhc/put/opn/rat)
|