JAKARTA, Berita HUKUM - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhamin Iskandar menyatakan, sepanjang 2012, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemnakertrans) telah melaksanakan pemagangan kepada 12 ribu orang calon pekerja.
Kegiatan tersebut didukung oleh 32 lembaga Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan (FKJP) yang tersebar di 27 provinsi dan lima kabupaten/kota.
Jumlah tersebut tersebar di beberapa perusahaan besar di Indonesia. Untuk pemagangan ke luar negeri, telah ditempatkan sebanyak 2.500 orang peserta magang ke Jepang yang ditempatkan di 50 perusahaan yang menyediakan 60 jenis kejuruan, kata Muhaimin dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (2/1).
Menurut Muhaimin, dalam pelaksanaan program pemagangan itu, diprioritaskan untuk kejuruan di bidang industri, otomotif, tekstil, listrik, manufaktur, mesin dan bangunan. “Nantinya, jangan ada lagi lulusan pendidikan dan sarjana yang menganggur, caranya adalah dengan memberi kesempatan magang di dunia usaha di dalam negeri maupun luar negeri,” ujarnya.
Muhaimin menjelaskan, program pemagangan merupakan langkah konkret dalam pelaksanaan konsep link and match, yakni, memastikan dunia pendidikan dan pelatihan selaras dengan kebutuhan dunia usaha, serta memastikan lulusan pendidikan terserap pasar kerja.
“Sehingga nantinya, skill para pencari kerja bisa sesuai dan selaras dengan kebutuhan pasar kerja. Maka itu, pemerintah juga menggelar pelatihan-pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) untuk melatih para lulusan pendidikan dan para pencari kerja agar siap bekerja dan tersebar di seluruh daerah di Indonesia,” jelasnya.
Berdasarkan data Kemnakertrans, pemagangan dalam negeri telah dilaksanakan melalui dekonsentrasi yang tersebar di 31 provinsi. Pada tahun 2010 tenaga kerja telah dimagangkan sebanyak 10 ribu orang.
Sedangkan pemagangan luar negeri yang dilaksanakan Kemnakertrans bekerjasama dengan International Management Development Organization Japan (IMM) Japan maupun lembaga pelatihan swasta ke Jepang telah mengirim sebanyak 2.160 orang.
Sementara Bagus Marijanto, Direktur Bina Pemagangan Ditjen Pembinaan Pelatihan Produktivitas Tenaga Kerja Kemnakertrans mengatakan, saat ini sudah ada 12 ribu peserta magang diperusahaan swasta.
“Program magang diperusahaan swasta memberi keuntungan bagi kedua belah pihak. Calon pekerja mendapat pengalaman praktik kerja, sedangkan bagi perusahaan dapat memperoleh calon tenaga kerja sesuai yang diinginkan, dengan merekrut peserta magang yang sudah dilatihnya,” kata Bagus.
Diakuinya, saat ini masih banyak perusahaan yang tidak mau menerima tenaga magang, karena dianggap merepotkan. Padahal, lanjut Bagus, program ini dapat membantu pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja yang berkualitas.
“Saya berharap, akan semakin banyak perusahaan swasta yang mau menerima tenaga magang,” tandas Bagus.(rm/ipb/bhc/opn) |