BENGKULU, Berita HUKUM - Masuknya maskapai PT Garuda Indonesia ke Bengkulu menjadi tolok ukur meningkatnya perekonomian daerah itu.
“Selama ini PT Garuda belum mau membuka jalur penerbangan Bengkulu-Jakarta karena tingkat konsumennya masih lemah,” kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Infomatika Provinsi Bengkulu Eko Agusrianto, hari ini (8/12).
Dia mengungkapkan belum lama ini PT Garuda Indonesia menyurati Plt Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah menyatakan akan membuka jalur penerbangan tahun 2013 ke Bengkulu.
Berdasarkan rencana tersebut, paparnya, berarti penumpang Bengkulu-Jakarta masuk standar perusahaan nasional dan tingkat ekonomi masyarakat meningkat.
Provinsi Bengkulu paling dominan adalah tanaman kelapa sawit, kopi, karet, lada dan tanaman tahunan lainnya, disamping tambang batu bara dan tambang pasir besi.
“Tenaga kerja asing mulai banyak di Bengkulu, terutama pada perusahaan pertambangan dan perkebunan besar, disamping ekonomi masyarakat membaik”.
Selama ini, sambungnya, masyarakat Bengkulu lebih dominan menggunakan jasa angkutan darat, karena tingkat ekonomi mereka hanya mampu menggunakan bus. “Namun beberapa tahun terakhir masyarakat mulai menggunakan pesawat terbang,” ujarnya.
Kepala Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu Samsul Bandri mengatakan fasilitas Bandara Fatmawati Bengkulu sangat bisa didarati pesawat Garuda berbadan besar.
"Saya sudah menerima tembusan surat PT Garuda Indonesia kepada Plt Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah bahwa, mereka akan menggunakan Boeing 767-900," katanya, Demikian seperti yang dikutip dari antaranews.com, pada Sabtu (8/12).(yus/ant/bhc/opn) |