Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Gaya Hidup    
Musik
The Voice Indonesia
Saturday 20 Oct 2012 12:50:27
 

ilustrasi.(foto : ist)
 
JAKARTA, BeritaHUKUM - Gebrakan Indosiar dengan kesiapannya menayangkan The Voice Indonesia mengingatkan penulis akan pertarungan program yang beda tapi lumayan mirip di layar kaca beberapa waktu lalu. Di awal tahun 2000an misalnya, siapa tak lupa AFI produksi Indosiar yang muncul duluan sebelum akhirnya ditandingi oleh Indonesia Idol produksi RCTI. Tak ketinggalan format kontes nyanyi serupa lalu dimodifikasi oleh TPI ( sekarang MNCTV ) dengan menayangkan KDI alias Kontes Dangdut Indonesia.

Saat “The X-Factor” lagi ngetop2-nya di stasiun tv mancanegara, TransTV langsung tancap gas menggarap program yang sempat bahkan sering menjadi trending topic tiap hari sabtu malam waktu itu : Indonesia Mencari Bakat. Disusul dengan Indosiar yang mengejar dengan label program yang namanya mirip terjemahan saja dalam bahasa Inggris : Indonesia’s got talent.

Meroketnya popularitas hallyu yang merebak di kalangan remaja ini juga tak luput dari perhatian pengelola tv. Kali ini giliran SCTV yang bergerak cepat dengan membuat acara pencarian boyband dan girlband di layar kaca guna mengikuti trend yang dirintis oleh SM*SH dan Cherry Belle sekitar tahun 2011. Lagi2 Indosiar yang bisa dibilang sebagai stasiun “Home of K-Drama” merasa perlu pula membuat tayangan seputar anak muda yang kena demam K-Pop lewat program Galaxy Super Star.

Kesimpulan dari beberapa contoh program diatas, diantaranya yang bisa penulis ungkap disini adalah secara tak langsung terasa ada kebutuhan pengelola tv yang membutuhkan wajah2 baru di industri pertunjukkan layar kaca. Dan siklus perubahan tersebut ini kok terasa tidak “normal”. Stigma negatif adanya faktor “pengkarbitan” di acara kontes2 yang memaksakan lahirnya penyanyi berkualitas instan demikian masih kerap terdengar. Lihat saja berapa banyak pemenang kontes nyanyi yang tidak terdengar lagi gaung karyanya di blantika musik tanah air, beberapa diantaranya malah ada yang “selingkuh” ke dunia seni peran karena tidak mendapat materi lagu yang cocok. Secara industri tv mungkin tayangan begini menguntungkan, tapi bagi industri musik bisa dibilang hal ini nggak mendidik karena adanya proses “shortcut” tersebut.

Bercermin dari kesuksesan konser SM Town di Gelora Bung Karno beberapa pekan lalu, ah ternyata ada faktor penunjang lain yang juga cukup penting bagi kelanggengan eksistensi musisi di samping unsur talenta vokal, kualitas karya, dan penampilan di depan publik, yakni : profesionalitas manajemen artis. Lha, terus peran label rekaman yang dulu bisa menjadi “penentu selera dengaran penikmat musik” sekarang ini ada dimana ? (bhc/him/rat)



 
   Berita Terkait > Musik
 
  Cerita Farel Prayoga. Dari Mengamen Hingga Bikin Istana Negara Bergoyang !
  Enam Twit Kontroversial Elon Musk yang Membuatnya dalam Masalah
  Charlie Watts Meninggal: Kisah Sang 'Penjaga Irama' The Rolling Stones yang Pernah Menghajar Mick Jagger
  Westlife Sihir Seluruh Penonton dengan 'If I Let You Go'
  Anang Hermansyah Resmi Tarik Usulan RUU Permusikan di Baleg DPR
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2