MALUKU, Berita HUKUM - Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan RI yang ke-68, pada tanggal 17 Agustus 2013, WALHI Maluku Utara bersama dengan Kotamabopo Batobo Club, Sahabat Alam, Janglaha Printing, dan Tidore Chanel dan berbagai elemen masyarakat melangsungkan upacara pengibaran bendera merah putih di kedalaman 17 meter dibawah laut selama kurang lebih 45 menit.
Pengibaran bendera merah putih di bawah laut yang dilakukan oleh 17 orang penyelam pada peringatan hari kemerdekaan RI ini memberikan pesan bahwa laut juga harus “merdeka”. ??Kegiatan ini dilakukan Ini juga merupakan kampanye penyadaran lingkungan kepada publik, tentang besarnya fungsi laut bagi kehidupan, mengingat kondisi laut di Maluku Utara yang masih dijadikan sebagai tempat sampah, bagi rumah tangga, dan terlebih industri pertambangan, dan kasus pencemaran akibat tumpahan solar dari kapal tanker Patriot Andalan yang tenggelam saat membongkar BBM milik pertamina di perairan Ternate yang sampai saat ini belum terselesaikan.
Sebagai negara maritim dan kepulauan, peringatan hari kemerdekaan di bawah laut ini juga menjadi sebuah protes wilayah kepulauan terhadap model pembangunan Indonesia yang bias daratan, dan mengabaikan laut sebagai sumber kehidupan. Kondisi ini diperparah dengan maraknya pencurian ikan dari kapal asing. Belum lagi kerusakan yang ditimbulkan akibat reklamasi pantai yang dilakukan oleh pemerintah kota Tidore Kepulauan yang berdampak pada kehancuran terumbu karang dan padang lamun, serta perubahan bentang alam kawasan pesisir kota Tidore
Yang tidak kalah penting, selain mengibarkan bendera merah putih, para penyelam juga mengambil sampah yang terdapat di sekitar lokasi pengibaran bendera.(wlh/bhc/rby)
|