JAKARTA, Berita HUKUM - Tidak senang dengan perlakuan aparat Kepolisian yang mengamankan aksi demo buruh perempuan yang diduga telah melakukan kesempatan aksi pelecehan sexsual saat Polri mengamankan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung, Jakarta Timur, Senin (1/7).di KBN Cakung.
Aktifis buruh ini akhirnya secara resmi telah melaporkan perbuatan 3 oknum Polri ke Polda Metro Jaya. Dengan nomer Laporan STBL / 47/ VII / 2013.
Menurut Jumisih Pelakunya ada 3 orang yang dilaporkan yang pertama Inisialnya (D), yang ke dua (Y).
"Namun terlapor yang ketiga sulit dilacak karna memakai nama samaran, yang ketiga namanya tidak jelas karna tertutup baju rompinya. Sedangkan korbanya sendiri ialah dari buruh perempuan yaitu T dan N," ujar Jumisih, Kamis (4/7).
Jumisih mengatakan dua buruh wanita yang berunjuk rasa mendapatkan tindak kekerasan dan perbuatan tidak senonoh dari anggota kepolisian saat aksi demontrasi yang berakhir dengan kericuhan.
Jumisih menuturkan kronologi kejadian pada saat itu, awalnya buruh berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi yang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke 67 pada 1 Juli 2013. Tiba-tiba keadaan menjadi ricuh setelah pihak kepolisian bertindak refresif dan mempropokasi buruh perempuan yang berunjuk rasa.
"Aksi kami damai namun buruh mendapat pukulan dan tendangan dari petugas kepolisian yang berjaga," ujarnya Jumisih.
Jumisih mengharapkan dengan laporan ini, agar pihak kepolisian dapat menidak aparatnya yang telah semena-mena dengan aksi buruh wanita, dan agar tidak terlulang lagi aksi pelecehan dan kekerasan terhadap buruh wanita dikemudian hari.
"Kami telah melaporkan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum - oknum anggota kepolisian terhadap aktivis buruh perempuan ke Polda Metro Jaya," pungkasnya
(bhc/put) |