TURKI, Berita HUKUM - Tiga pria yang diduga melakukan serangan atas bandara internasional di Istanbul berasal dari bekas wilayah yang dulu masuk Uni Soviet.
Sumber-sumber di Turki menyebutkan salah seorang berasal dari Kaukasus Utara, sedangkan dua lainnya dari Uzbekistan dan Kirgistan.
Pihak berwenang Turki yakin bahwa kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS berada di balik serangan bom dan senjata api di Bandara Kemal Ataturk, Selasa (28/6) yang menewaskan 44 orang dan melukai 230 lainnya.
Polisi sudah menangkap sedikitnya 13 tersangka di Istanbul dan Izmir, Kamis (30/6).
Salah satu gambar yang diterbitkan media Turki memperlihatkan ketiga tersangka pelaku sedang berjalan bersama di bandara sebelum melakukan serangan, dengan mengenakan jaket berwarna gelap dan membawa koper.
Dua orang menggunakan topi dan salah seorang tampak tersenyum.
Seorang pejabat Turki yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa asal penyerang dari luar negeri, setelah beredarnya berita di media-media Turki.
Ada media yang menyebutkan salah seorang pria tersebut bernama Osman Vadinov, yang menyeberang ke Turki dari Raqqa, yang dikuasai ISIS di Suriah, pada tahun 2015.
Laporan-laporan yang menyebut bahwa dia orang Chechnya sudah dibantah sebuah sumber polisi di Kaukasus Utara, seperti dilaporkan kantor berita Rusia, Interfax.
ISIS diyakini sudah lama merekrut anggotanya dari kawasan wilayah-wilayah bekas Uni Soviet yang mayoritas penduduknya beragama Islam dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, bulan Oktober lalu memperkirakan jumlah yang direkrut sekitar 5.000 hingga 7.00 orang.(BBC/bh/sya) |