JAKARTA, Berita HUKUM - Pemerintah memastikan tidak ada kelangkaan bahan pokok pangan di seluruh tanah air. Hal ini berdasarkan hasil pantauan ketersediaan bahan pokok pangan dan harga dipasar.
“Tidak ada kelangkaan bahan pokok kita di seluruh tanah air, mayoritas hortikultura kita sudah menunjukan harga-harga yang mulai menurun sejak beberapa minggu terakhir terutama bawang putih, bawang merah sudah sangat signifikan turunnya,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa usai rakor Kebijakan Hortikultura dan Daging Sapi di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Kamis (18/4).
Sementara itu, untuk produksi beras, Menko Perekonomian, memastikan akan cukup untuk memenuhi kebutuhan pada tahun ini dengan tetap mengacu stok bulog pada angka dua juta ton.
“Pada musim panen ini bulog akan menyerap dengan HPP yang telah kita tetapkan dan kita harapkan seluruh produksi yang meningkat diperkirakan pada tahun ini bulog kita harapkan dapat menyerap keseluruhan yang dilepas oleh para petani kita,” ujar Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menambahkan, untuk menjamin ketersediaan pangan khususnya hortikultura dalam waktu dekat pemerintah menerapkan kebijakan untuk membebaskan kuota impor beberapa produk seperti bawang putih, daging, beberapa buah-buahan dan sayuran.
Dengan diterapkannya kebijakan tersebut, lanjut Menteri Perdagangan, maka harga komoditas beberapa hortikultura sudah mulai turun secara signifikan. “Bawang merah dan bawang putih itu nggak perlu ada kuota-kuota lagi karena kita produksi nasional hanya lima persen dari total konsumsi. Memang ada beberapa (harga) buah-buahan yang belum turun, tapi ini dalam waktu dekat sudah banyak sekali izin yang kita keluarkan yang akan datang ke dalam negeri yang harus diimpor,” tegas Gita.
Dorong Penurunan Harga
Dalam kesempatan itu Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengemukakan, pemerintah juga terus berusaha menurunkan harga daging sapi yang saat ini masih tinggi. Bahkan pemerintah berkomitmen untuk menurunkan harga daging sapi dari harga Rp 91.000/kg menjadi Rp 75.000/kg.
“Terkait dengan harga daging yang masih bertengger di harga yang tinggi sekitar Rp 91.000 maka kita sudah memutuskan untuk berusaha keras menurunkan pada harga paling tidak pada harga tahun 2012 sekitar Rp 75.000 itu harga yang harus kita kejar ke harga itu,” kata Hatta Rajasa.
Menurut Menko Perekonomian, penambahan kuota daging sangat dibutuhkan agar suplai cepat sampai ke pasar. Hal ini dilakukan untuk menekan harga sehingga tujuan menurunkan harga dapat tercapai.
“Oleh sebab itu, suplai harus kita tambah dengan tetap mempertimbangkan strategi kita untuk tetap berswasembada tapi tanpa kita harus menimbulkan dampak yang besar terhadap inflasi dan harga yang meningkat,” ujarnya.
Menko Perekonomian juga meminta bagi para importir yang sudah mendapatkan kuota pada 2013 untuk segera mengirimkan suplai ke pasar. “Bagi mereka yang sengaja lalai untuk men-suplai padahal sudah mendapatkan kuota akan diberikan sangsi yang keras karena ini akan mempengaruhi supply and demand,” tutur Hatta.(es/skb/bhc/rby) |