JAKARTA, Berita HUKUM - Elektabilitas calon presiden (capres) Anies Baswedan dan calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar lebih unggul ketimbang Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Hal ini diketahui dari survei LSI Denny JA.
"Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahhud berada di elektabilitas 25,3 persen dan 22,9 persen," ujar peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, dalam rilis surveinya, Jumat (29/12).
Sedangkan, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada di peringkat pertama dengan elektabilitas 43,3 persen. Adapun responden yang tak menjawab atau tidak tahu mencapai 7,9 persen.
Adjie menganalisis elektabilitas. Menurut dia, belum dapat apakah pemilu dalam satu putaran dapat terjadi.
"Tambahan suara yang dibutuhkan Prabowo-Gibran untuk menang satu putaran 7 persen lebih kecil dibandingkan tambahan suara Anies dan Ganjar untuk masuk ke putaran kedua 8 persen dan 10,4 persen," jelasnya.
Sementara, Elektabilitas pasangan calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden (cawapres) Mahfud MD yang mengalami penurunan. Pasalnya, pasangan nomor urut 3 itu telah ditinggalkan pemilih Joko Widodo (Jokowi).
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, menyebut pemilih yang merasa puas dengan kinerja Presiden Jokowi dan memilih Ganjar sebesar 42,7 persen pada Mei 2023. Namun, jumlah pemilih merosot pada akhir Desember 2023.
"Di akhir Desember 2023 pemilih yang puas Jokowi yang mendukung Ganjar-Mahfud sebesar 26,4 persen," ujar Adjie dalam rilis surveinya, Jumat, 29 Desember 2023.
Selain itu, sikap Ganjar dianggap plin plan. Ganjar kerap memberikan pernyataan yang positif terhadap Presiden Jokowi pada Maret-September 2023.
"Memasuki Oktober sampai November 2023 terasa ada perubahan narasi menjadi negatif dan menyerang Jokowi," jelasnya.
LSI Denny JA mencatat elektabilitas Ganjar-Mahfud stabil di bawah 27 persen. Hal ini terjadi dari awal hingga akhir Desember 2023.
"Awal Desember naik menjadi 26,8 persen. Saat ini di akhir Desember elektabilitasnya sebesar 22,9 persen," terangnya.
LSI Denny JA melakukan survei tatap muka dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia. Margin of error survei ini sebesar 2,9 persen. Survei dilakukan pada 17-23 Desember 2023.(dbs/ADN/medcom/bh/sya) |