JAKARTA, Berita HUKUM - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) pada Kamis (30/1) malam menggelar malam kepedulian dengan tema; Satu hati untuk Indonesia adil dan lestari, yang bekerjasama dengan beberapa Grup Band bertempat di Basement Café, Arion Swiss-BelHotel, Jl. Kemang Raya No. 7 Jakarta.
Acara malam kepedulian ini terlihat sukses, sesuai temanya Adil dan Lestari, tahun 2014 yang dilaksanakan guna bantuan penggalangan dana untuk bencana, erupsi Gunung Sinabung di Tanah Karo Sumatra Utara, banjir terjadi di Jakarta, Kalimantan Selatan, Jawa Barat dan Jawa Tengah serta banjir bandang di Manado Sulawesi Utara.
Menurut data yang ada, tidak kurang dari 29.816 jiwa pengungsi Sinabung yang berada di barak pengungsian, dan lebih dari 27 ribu jiwa Warga Jakarta. Ribuan warga Manado, saat ini masih tinggal di barak pengungsian akibat rumah-rumah mereka yang luluh lantak di hantam banjir bandeng, serta ribuan jiwa warga di Jawa Tengah harus mengungsi akibat banjir, banjir yang juga melanda beberapa beberapa tempat lain di Indonesia. Hal tersebut menggugah rasa kepedulian dari para musisi Indonesia, yang bekerja sama dengan Walhi, untuk mengadakan Malam Kepedulian.
Dalam sambutannya Direktur Eksekutif WALHI Nasional Albert Nego Tarigan, secara tegas menolak reklamasi pantai di Bali. Menurut Albert Nego, reklamasi tersebut akan merusak dan mengancam hutan bakau dan nelayan di daerah tersebut.
Albert Nego Tarigan juga mengatakan, "Soal lingkungan bukan tanggung jawab satu golongan, diharapkan anak-anak muda Negeri ini ikut untuk berpartisipasi. Kita dari wahana Lingkungan Hidup Indonesia sangat gencar melakukan kampaye damai, dengan tuntutan tahun 2014 ada Pemilihan Umum (Pemilu), banyak dari anak-anak muda yang menjadi pemilih pemula, kita harapkan mereka-mereka yang terpilih dan duduk nanti harus mau memperhatikan dan peduli lingkungan," ujarnya.
"Kita harapkan yang muda-muda bisa bersuara lantang untuk memperjuangkan lingkungan," ucapnya.
Pada bulan maret mendatang "WALHI" akan ada Pertemuan besar, perhelatan akbar tersebut untuk menuntut pemerintah lebih peduli terhadap lingkungan," sebut Albet.
"WALHI" akan menyuarakan dengan senang hati untuk berbagi, informasi dengan lembaga lainnya yang perduli tehadap lingkungan, untuk hal-hal penggalangan dana kita juga membuka posko-posko bencana di semua daearah, baik bencana ekologis maupun bencana alam," pungkas Albet.(bhc/kar) |