JAKARTA, Berita HUKUM - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyatakan di depan Ikatan Mahasiswa Djakarta (IMADA) bahwa masyarakat Jakarta tidak perlu subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Bila subsidi harga (BBM) itu dilakukan 2 harga, maka akan buat orang beli motor 4 unit lagi, ujar Ahok di Kantor Alex Asmasoebrata Motor (AAM) Jakarta Selatan, Sabtu (27/4).
Dijelaskan Ahok yang dibutuhkan rakyat saat ini adalah adanya jaminan Pemerintah untuk kesehatan gratis, pendidikan gratis, perumahan layak huni, sembako murah dan terjangkau, biar beras patah asal jangan dikasih masyarakat beras berkutu dan busuk.
"Kalau (BBM) dinaikkan, sembako pasti ikut naik, harga perumahan naik, semua bakalan naik, transportasi naik. Kalau saya pribadi berani tidak pemerintah memberi jaminan pendidikan, kesehatan, sembako, dan tempat ijin usaha yang murah," ungkap Ahok.
Tempat usaha pedagang kaki lima dimudahkan mendapatkan kios, Perusahaan Daerah Pasar Jaya seharusnya, harga kios m2 Rp 500,- sehari, namun pedagang disuruh bayar untuk 20 tahun kedepan, dan pada tewas pedagang kecil.
"Untuk sembako rakyat kita nggak butuh beras utuh, yang patahan pun tidak apa, asal jangan berkutu, bukan sawah dan ladang yang diminta, kalau kita kasih ladang dijual juga," ujarnya.
"Di tiap kelurahan harus ada sembako yang murah, jadi sekali lagi saya tekankan kenaikan harga (BBM) dan subsidi itu tidak perlu, saya harapkan (IMADA) agar keritisi dan saya pengen melihat Indonesia Baru kedepan," katanya.
Kita lihat lambang Kementerian Pendidikan Tut Wuri Handayani, dimana itu sekarang hanya jadi simbol, sekarang sekolah Negeri, Itu luar biasa hebat, yang swasta pada ambruk.(bhc/put) |