JAKARTA, Berita HUKUM - Din Syamsuddin Ketua Umum PP Muhammadiyah merasa beberapa media massa yang pro-Jokowi-JK telah memelintir ucapannya. Din tidak pernah merasa mengatakan bahwa bacaan ayat Quran Jokowi waktu sholat bagus, Quran-nya Apik, bacaan Al-Qurannya pun panjang-panjang.
Tetapi Din membantah pernah mengatakan hat tersebut, “Berita itu tidak benar. Saat itu Jokowi menjadi imam sholat Dzhuhur di Masjid At Taqwa, di gedung PP Muhammadiyah, pada Kamis siang (20/3) lalu. Saya klarifikasi, shalat Dzuhur merupakan sholat yang dilakukan secara lirih, alias tidak bersuara nyaring seperti shalat Magrib, Isya dan Subuh. Bagaimana mungkin bacaannya bisa dinilai bagus dan panjang-panjang, lha wong bacaannya tidak kedengeran,” begitu isi klarifikasinya.
Pernyataan serupa kembali disampaikan Din di acara Tanwir Muhammadiyah di Kalimantan Selatan empat hari setelah pertemuan di Menteng. Di Tanwir, Jokowi hadir memberikan pidato politik.
"Tenyata memang tak seperti yang diisukan. Cara shalatnya bagus, bacaan Al Qurannya pun panjang-panjang," kata Din seperti diberitakan Tempo.co (Minggu, 25/5) lalu dengan judul berita "Din Syamsuddin: Salat Jokowi Bagus, Quran-nya Apik".
Selain portal Tempo, beberapa portal lain ikut memberitakan pernyataan Din. Tapi kutipan pernyataan Din ini malah mengundang polemik baru. Misalnya pernyataan Din bahwa, Jokowi membacakan ayat-ayat Al Quran yang panjang.
Kemarin beredar klarifikasi atas pernyataan Din itu. Dalam klarifikasi tegas dinyatakan pernyataan Din tentang Jokowi telah dimanipulasi oleh media pendukung Jokowi. Klarifikasi ditujukan kepada media yang memberitakan, yakni Tempo, Detik, TribunNews, Kompas, dan Metro TV.
"Berita tersebut tidaklah benar. Saat itu Jokowi menjadi imam sholat Dzuhur di Masjid At Taqwa di kawasan Gedung PP Muhammadiyah pada Kamis siang 20 Maret 2014 lalu. Klarifikasi: Sholat Dzuhur merupakan sholat yang dilakukan secara lirih (alias tidak bersuara nyaring seperti sholat Maghrib, Isya dan Shubuh). Bagaimana mungkin bacaannya bisa dinilai bagus dan panjang-panjang, lha wong bacaannya tidak kedengeran," begitu isi klarifikasi.
Klarifikasi ini diberitakan kemarin oleh voi-islam dengan judul "Video: Din Syamsuddin Klarifikasi Berita 'Jokowi Shalat' Yang Diplintir Media Nasional", dan di suaranews dengan judul "Dimanipulasi Berita Oleh Tempo, Detik, Tribunnews, Kompas Dan Metro TV! Din Syamsuddin Klarifikasi Berita Jokowi".
Prof. Dr. KH. Din Syamsuddin tidak pernah mengatakan bahwa bacaan sholat Jokowi bagus. Setiap tamu kehormatan yang berkunjung ke PP Muhammadiyyah selalu dipersilahkan untuk menjadi Imam Sholat sebagai penghormatan. Bukan berarti mendukung., dan saat Jokowi datang pas waktu berkumandang Azan sholat Dzhuhur.
"Khitah Muhammadiyah tidak mempunyai hubungan organisatoris dan struktural dan tidak berafiliasi dengan partai politik manapun," tegas Din kepada wartawan usai pertemuan dengan Jokowi dan sejumlah tokoh di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jl Menteng Raya, Jakarta Pusat, Kamis (20/3) lalu.
Klarifikasi juga disampaikan atas pemberitaan yang menyebut Din mengatakan bacaan sholat Jokowi bagus. Ditegaskan, Din tidak pernah mengatakan hal itu. Klarifikasi diperkuat dengan
rekaman video saat Din memberikan penjelasan kepada media.
Sementara, dari pantauan pewarta para relawan kedua Capres mulai aktif berkampanye, pro Jokowi-JK kin juga sering menayangkan di media sosial foto-foto di beberapa tempat saat Jokowi sedang Shalat, memang Isu mengenai ke Islaman Jokowi nampaknya masih akan menjadi polemik, dan bahan kampanye jelang Pilpres. Begitupula mengenai bacaan Shalat Jokowi: masih jadi masalah.(dbs/bhc/sya)