JAKARTA, Berita HUKUM - Yayasan Pecinta Danau Toba (YPDT) akan mengadakan acara bertema 'Gerakan Cinta Danau Toba', dengan melakukan perayaan penyalaan lilin karena rasa integritas tinggi akan misi penyelamatan pada lingkungan khususnya kawasan sekitaran Danau Toba. Acara akan diadakan tanggal 27 hingga 30 Desember 2015 yang dimulai dari gumpar hingga keseluruh sekitaran kawasan Danau Toba, di Sumatera Utara.
Yayasan ini sendiri terbentuk karena berdasarkan panggilan hati akan rasa kecintaan terhadap kawasan sekitar Danau Toba yang kian sudah terancam lingkunganya akan imbas industri-industri yang ada disekitarnya. Begitu juga karena tangan-tangan oknum yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi semata, serta ditambah juga karena kurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan alam dan lingkungannya.
Menyikapi pemahaman miring dari hasil kajian yang negatif dan berkembang dewasa kini terhadap YPDT, Drs. Maruap Siahaan, MBA selaku Ketua YPDT mengklarifikasi hal tersebut, karena adanya tudingan yang melemparkan rumor akan Yayasan ini adalah akan ajang pencitraan atau untuk keterkaitan keranah politik nantinya dan sebagainya, padahal YPDT memang mutlak dan murni untuk mencerdaskan dan mengubah pola pikir masyarakat agar mengerti potensi yang terkandung yang ada di alamnya, dan juga mengubah pola pikir masyarakat agar mau memiliki integritas tinggi dalam hal rasa kepedulian akan lingkungannya.
"Tidak ada kaitannya untuk politik disini, tapi bisa memberikan konstulasi politik pada banyak orang (perubahan yang baik)," tegas Maruap Siahaan, dikantor YPDT saat melakukan rapat bersama di Jl. Bendungan Mesjid, Jakarta Timur, Rabu (30/9).
Karenanya, Maruap Siahaan menerangkan, disini kita juga bisa berperan nantinya sebagai market untuk publikasikan seperti hasil cocok tanam atau hasil karya masyarakat seperti kuliner, karya tenun dan sebagainya yang nantinya kita bisa dorong bantu untuk market-kan hingga tingkat internasional. "Yah, ini jugalah salah satu misi kita, dalam hal mencerdaskan bangsa yang nantinya dengan sendirinya akan terbentuk pola pikir yang baik untuk pelestarian lingkungan, karena sesungguhnya orang-orang yang berada disekitaran tersebutlah yang memang mau mutlak sebenarnya untuk menjaga kelestarian yang ada didanau toba, karenanya juga mereka mau melakukan hal itu, karena didasari akan adanya rasa memiliki," ungkapnya.
Nuansanya juga, nantinya kita juga akan jalin hubungan emosional yang baik dengan masyarakat, dengan memberikan dukungan moril, memberikan pelajaran spritual yang baik dengan menularkan energi positif untuk memacu motivasi semua pihak, agar turut andil ambil bagian untuk kemajuan bersama.
"Karena sebenarnya keresahan masyarakat sudah tampak jelas akan pencemaran lingkungan yang terjadi, seperti karena adanya industri yang tidak bersahabat dengan lingkungan dan sebagainya, karena kalo bukan warga sekitar yang kita dorong untuk sadar akan hal ini, sapa lagi?," jelasnya.(bh/bar) |