JAKARTA, Berita HUKUM - Menjelang ahir masa kampanye Pemilu Legislatif, masa tenang mulai 6 April esok lusa dan hanya dalam hitungan beberapa hari lagi akan berlangsungnya pesta demokrasi, tepatnya pada Rabu 9 April 2014 kedepan, rakyat Indonesia dipersilahkan dan diajak untuk memilih para wakil rakyat yang akan duduk di bangku Legestaif atau DPR. Barisan Keamanan Aspirasi Rakyat (BAKAR) Terhadap Kecurangan Pemilu, resmi mendeklarasikan diri untuk mengawasi jalannya pemilihan umum legislatif dan presiden yang bebas dari kecurangan, tranparansi anggaran baik dari penyelenggaraan maupun pengawasan, partai politik peserta Pemilu yang masih dipertanyakan.
Tinggkat kerawanan dikhawatirkan di semua level, atau tingkatan Daftar Pemilih Tetap (DPT), hingga proses penghitungan suara.
Dari pengalaman Pemilu sebelumnya, KPPS dan penyelengara lain dituding sering terlibat jual beli suara secara masif.
Oleh karna itu diperlukan partisipasi pengawasan aktif oleh masyarakat tanpa terkecuali dalam rangka mengoptimalkan peran Bawaslu sebagai pengawas Pemilu yang mendapat mandat konstitusi.
"BAKAR Kecurangan Pemilu, lahir dari berbagai gagasan kolegtif untuk menyatakan berbagai upaya partisipasif yang bersifat voluntarism dari semua ide, inisiatif, gerakan dan partisipasi semua anak Bangsa, yang memiliki visi sama untuk menciptakan adanya penyelengara Pemilu 2014 yang jujur dan adil tanpa adanya kecurangan sekecil apapun," tegas Panglima BAKAR, Sukmadji Indro Tjahjono di Galery Cafe Cikini Jakarta Pusat pada, Rabu (2/4).
Oleh karena itu, BAKAR Kecurangan Pemilu yang merupakan wadah kolegtif dari berbagai pihak dan kepentingan dalam rangka menciptakan adanya Pemilu 2014 yang Jurdil, akan memfokuskan gerakan dengan program sosialisasi kepada semua lapisan masyarakat untuk berperan aktif melakukan pengawasan, meminimalisir kecurangan pemilu, khususnya peserta pemilu dan penyelenggara Pemilu birokrat seperti; RT,RW, Lurah dan Kepala Desa sampai Level Nasional yakni Presiden.(bhc/put) |