Meninggalnya Whitney Houston menciptakan kerepotan tersendiri bagi panitia penyelenggara anugerah Grammy Award ke-54. Acara yang dianggap sebagai malam paling gemerlap dalam industri musik Amerika Serikat (AS) ini akan dilangsungkan di gedung Staples Center, Los Angeles, California, AS, Minggu (12/2) malam waktu setempat atau Senin (13/2) pagi WIB.
Pasalnya, Whitney dijadwalkan manggung bersama sejumlah penyanyi lebih muda dalam acara malam gala, yang diselenggarakan sebagai ajang pesta sebelum penghargaan Grammy oleh produser ternama yang pertama kali menemukan bakatnya, Clive Davis.
Meninggalnya Whitney langsung direspon dengan rencana untuk menciptakan sesi khusus di panggung mengenang dan menghormati karirnya yang luar biasa sepanjang 48 tahun hidupnya. Neil Portnow, presiden Akademi Rekaman AS, yang menjadi penyelenggara Grammy, mengatakan produser penyelenggara acara masih merancang acara untuk memberi penghormatan pada almarhumah untuk disajikan di depan teman-teman mendiang yang akan duduk sebagai undangan Grammy.
Apapun acara yang dirancang, para pengamat hiburan dan musik umumnya berpendapat, malam Grammy nanti akan sangat diwarnai oleh berita meninggalnya Whitney yang mengejutkan berbagai kalangan ini. Kemungkinan besar panitia penyelenggara akan mencari cara untuk mencoba merayakan kehidupannya, dan menyebut Whitney sebagai "penyanyi satu-satunya" yang karya-karyanya mencengangkan dunia.
Sebelumnya diberitakan, penyanyi dan aktris kenamaan Amerika Serikat (AS) Whitney Houston meninggal dunia dalam usia 48 tahun pada Sabtu (11/2) waktu setempat atau Minggu (12/2) dini hari WIB, di Los Angeles. Jenazah Whitney ditemukan di salah satu kamar lantai empat sebuah hotel di Beverly Hills.
Pihak kepolisian setempat menyatakan bahwa penyebab kematiannya belum dapat disimpulkan. Namun, tidak ada tanda-tanda kriminalitas. Polisi masih melakukan penyelidikan penyebab kematian artis besar tersebut. "Pada pukul 15.55 (waktu setempat) Whitney Houston dinyatakan meninggal dunia di Hotel Beverly Hilton," kata juru bicara kepolisian Los Angeles,AS, Mark Rosen.
Rosen mengatakan, petugas dan tenaga medis tiba di kamar Houston dalam beberapa menit setelah menerima panggilan darurat. "Kami berada di tempat kejadian dalam waktu sekitar dua menit, pemadam kebakaran sebenarnya tiba lebih cepat,” ujarnya.
Petugas pemadam kebakaran dan petugas keamanan hotel menemukan Houston di kamarnya dalam keadaan tidak responsive, lalu mereka mencoba meresusitasinya (memberi napas bantuan), tapi tidak berhasil. “Tepat pukul 15.55 Whitney Houston dinyatakan meninggal di kamar hotelnya di Beverly Hills Hilton," kata Rosen.
Meninggalnya praih enam kali Grammy Award itu dibenarkan seorang juru bicara keluarganya seperti dikutip Reuters. "Sayangnya berita itu (meninggalnya Houston) benar," kata juru bicara pihak keluarga Houston tersebut.
Whitney Houston hingga saat ini dianggap sebagai salah satu penyanyi perempuan paling sukses di dunia. Dia menelurkan sejumlah hits termasuk I Will Always Love You dan Saving All My Love For You yang sukses di seluruh dunia.
Namun, belakangan karier cemerlangnya meredup seiring dengan kegagalan pernikahannya dengan penyanyi rap Bobby Brown. Kabar meninggalnya Whitney Houston ini dikhawatirkan akan mempengaruhi pagelaran Grammy Award yang dijadwalkan pada Minggu (12/2) malam waktu AS.
170 Juta Kopi
Whitney Houston yang selama karirnya menjual lebih dari 170 juta kopi itu berawal dari musik-musik soul dan gospel alias lagu-lagu gereja. Bakat bernyanyinya menurun dari sang ibu Cissy Houston yang adalah penyanyi gospel kenamaan di masanya. Whitney juga adalah sepupu penyanyi Dionne Warwick dan putri baptis salah seorang penyanyi perempuan legendaris, Aretha Franklin.
Dibesarkan di New Jersey, Whitney kemudian mulai bernyanyi di gereja dan klub-klub malam New York. Dia juga sempat menjadi foto model sebelum suara emasnya menggerakkan Arista Records untuk mengontraknya. Di puncak karirnya pada dekade 1980-an hingga 1990-an, Whitney meraih berbagai penghargaan dan kesuksesan baik dalam single ataupun album-albumnya.
Kritikus musik Paul Gambaccini mengatakan, para penyanyi seperti Christina Aguilera hingga Mariah Carey mencoba menyaingi penampilan Whitney tapi mereka gagal. Tak hanya di dunia musik, Whitney juga sempat mencicipi kesuksesan karir di layar perak melalui film Bodyguard yang dia bintangi bersama Kevin Costner dan Waiting to Exhale.
Beberapa tahun terakhir, Whitney diketahui mengonsumsi obat-obatan terlarang dan kebiasaannya ini menghancurkan salah satu penyanyi terbaik dunia itu. "Setan terbesar adalah diriku sendiri. Saya adalah kawan atau musuh terbaik diri saya sendiri," kata Whitney, ketika diwawancarai wartawan ABC Diane Sawyer pada 2002 lalu.(voa/bbc/sya)
|