Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Pemilu    
Pemilu 2014
Hanya Akan Ada 4 Partai Besar Yang Menguasai Pemilu 2014
Friday 04 Apr 2014 19:07:08
 

Direktur SSS, Arie Nurcahyo (kedua kanan).(Foto: BH/put)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Dari hasil rilis survei yang dilakukan oleh lembaga survei Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) menyatakan bahwa, ada konstilasi perubahan besar dalam Partai Politik setelah berlangsungnya pemilihan Legeslatif pada 9 April mendatang. Hal tersebut, berdasarkan pembacaan peta politik yang kerap dipublikasikan di berebagai media massa akhir-akhir ini.

Menurut rilis dari SSS menyebut hanya ada 4 Partai yang akan menguasai Pemilu 2014 yakni PDIP, Golkar, Gerindra dan Demokrat, diluar itu dianggap sulit. Misalnya dalam berbagai hasil survai oleh lembaga survai, tingkat elektabilitas partai dapat ditilik dalam angka optimis dan angka pesimis.

"Media massa mempunyai peran yang cukup sentral dalam memberikan informasi mengenai dinamika politik, dan kita bisa lihat Partai-partai mana yang terlihat selalu dipojokan oleh media dengan berbagai kasus korupsinya," ujar Direktur SSS, Ari Nurcahyo di Jakarta, Jumat (4/4).

Sementara, untuk angka elektabilitas maksimal yang bisa dicapai, ada angka pesimisi adalah angka elektabilitas minimal yang bisa diperoleh. Dalam wilayah tersebut, PDIP adalah partai yang dianggap paling optimis dalam mengahadapi Pemilu, yakni dengan Presentase 28.67%, disusul dengan Golkar yang mencapai nilai 15.29% kemudian Gerindra yakni 13.49%. Sedangkan Demokrat harus kalah dengan partai Gerindra, dan menempati posisi terakhir yakni 7.34%.

Hal itu terjadi tidak lain karena pengaruh media yang akhir-akhir ini selalu memojokan Demokrat dengan kasus-kasus korupsinya.

Demikian juga dengan Partai PDIP, ia menempati posisi nomor wahid karena banyak disumbangkan oleh efek Jokowi. Dengaan kata lain, pemilih diprediksi akan menjatuhkan pilihannya kepada PDIP karena lebih kepada sosok Jokowi, bukan berdasarkan slogan atau visi misi yang diajukan oleh Partainya.

"Kita bisa liat, sebelum ada Jokowi dan sesudah ada Jokowi bagaimana elektabiltasnya. Ternyata Jokowi bikin kader-kader PDIP ini semakin optimis," ujarnya kembali.

SSS juga memprediksikan PDIP akan menjadi pemain utama. Sedangkan partai-partai yang ingin berkoalisi kemungkinan besar adalah Partai yang punya kemiripan asas, ideologi, dan arah perjuangan yang sama dengan PDIP. Selain itu bisa diliat dari Partai yang selama ini tidak pernah bergesekan dengan PDIP.

"Diluar pertimbangan tersebut saya rasa susah untuk membangun koalisi dengan PDIP," pungkasnya.(bhc/put)



 
   Berita Terkait > Pemilu 2014
 
  Sah, Jokowi – JK Jadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2014-2019
  3 MURI akan Diserahkan pada Acara Pelantikan Presiden Terpilih Jokowi
  Wacana Penghapusan Kementerian Agama: Lawan!
  NCID: Banyak Langgar Janji Kampanye, Elektabilitas Jokowi-JK Diprediksi Tinggal 20%
  Tenggat Pendaftaran Perkara 3 Hari, UU Pilpres Digugat
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2