Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
Pertamina
Harga Minyak Dunia Turun, DPR Pertanyakan Langkah Pertamina
2016-03-15 11:52:02
 

Ketua Komisi VI DPR A. Hafisz Tohir saat RDP Komisi VI dengan Dirut Pertamina Dwi Soetjipto di Gedung DPR, Jakarta, Senin (14/3).(Foto: Jaka/parle/hr)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Komisi VI DPR mempempertanyakan langkah apa yang dilakukan Pertamina untuk merespon penurunan harga minyak dunia.

"Apa langkah-langkah dan tindakan yang dilakukan Pertamina untuk merespon penurunan harga minyak dunia?" tanya Ketua Komisi VI DPR A. Hafisz Tohir saat RDP Komisi VI dengan Dirut Pertamina Dwi Soetjipto di Gedung DPR, Jakarta, Senin (14/3).

Menurut Hafisz, dirinya juga mempertanyakan soal pengaruh penurunan harga minyak terhadap rencana investasi Pertamina.

Menanggapi hal tersebut, Dirut Pertamina Dwi Soetjipto menjelaskan, bahwa Pertamina tengah merencanakan perbaikan struktur keuangan, seperti penyelesaian piutang ke negara, penyelarasan strategi jangka pendek dan jangka panjang, serta pengelolaan perencanaan dan evaluasi investasi.

"Kami akan menargetkan pengurangan biaya operasi 30 persen, serta menjaga tingkat kesehatan perusahaan dengan mempertahankan rasio Ebitda," kata Soejipto.

Ia menambahkan, harga minyak mentah Brent diperkirakan masih akan berkisar di range USD 30-40 per barel di tahun 2016. "Supply OPEC kemungkinan belum akan mengurangi produksinya di tahun 2016, bahkan Saudi menyatakan belum bersedia mengurangi produksi minyak, sedangkan Iran menyatakan akan tetap meningkatkan produksi hingga mencapai level, sebelum penerapan sanksi," terangnya.

Lebih lanjut Soetjipto mengungkapkan, total supply dunia diperkirakan sedikit menurun 0.7 juta barel per hari., di sisi lain, pertumbuhan demand di Asia, khususnya India dan Cina diperkirakan meningkat terutama untuk produk Gasoline dan Avtur. "Total demand dunia diperkirakan tumbuh 1.2 juta barel per hari," jelasnya.(eko,nt/dpr/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Pertamina
 
  Kasus Korupsi Pertamina, Legislator Desak Audit Total BUMN Migas
  Kejagung Bantah Pertamina: Pertamax Dioplos Pertalite, Dijual Seharga Pertamax
  Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan
  Terkait Tuduhan SPBU Semper Layani Pertalite Pakai Jerigen, Ketum FWJ Indonesia: Jangan Asal Tuduh
  Pemerintah Jangan Simpang Siur Sikapi Penanganan Pasca Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2