Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Pemilu    
Pemilu 2014
Panglima TNI: Waspadai Loyalis dan Fanatis Kandidat Capres Berlebihan
Tuesday 20 May 2014 20:58:44
 

Ilustrasi. Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko.(Foto: BH/put)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Dengan majunya dua pasangan Capres Prabowo dan Capres Joko Widodo, Indonesia kini punya dua pasang kandidat pemimpin. Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan ancaman keamanan makin semakin tinggi, karena sudah muncul fanatis dan loyalis.

"Karena sudah muncul dua kekuatan, sudah muncul fanatisme, loyalis-loyalis juga mulai muncul, dan masing-masing punya kepentingan untuk menang," ujar Moeldoko di Balai Sidang UI, Depok, Jawa Barat, Selasa (20/5).

Menurut Moeldoko, dengan adanya faktor-faktor tersebut maka bisa potensi gesekan kian kuat. Namun dia pun berjanji akan menjaga kestabilan keamanan selama proses pilpres.

"Saya selaku panglima TNI akan menjaga dengan sekuat tenaga untuk memelihara agar situasi itu tidak tercederai oleh kepentingan-kepentingan sesaat yang mengakibatkan kondisi menjadi tidak stabil," janji Moeldoko kepada masyarakat.

Jenderal yang selalu berbicara tegas ini pun berharap siapapun yang nantinya akan terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden akan diterima oleh semua pihak.

"Saya berharap karena capres dan cawapres adalah pilihan hati nurani yg pada akhirnya ujungnya adalah menjadikan Indonesia Negara yang kuat, berdaulat, dan sejahtera," tambah Moeldoko yang yakin masyarakat tidak ingin mengulangi peristiwa masa lalu yang memilukan.

"Semuanya sudah ada antisipasi," kata Moeldoko tegas.

Terkait pengamanan para Capres dan Cawapres, Moeldoko mengatakan itu bukan tanggung jawab TNI. Menurutnya TNI hanya bertanggung jawab pada pengamanan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarga.

"Secara Undang-undang tidak. Kalau untuk calon presiden dan wakil presiden itu masih pengamananya kepolisian. Kita hanya menjaga untuk memelihara dan membuat kondisi stabil," pungkasnya.(bhc/detik./dar)



 
   Berita Terkait > Pemilu 2014
 
  Sah, Jokowi – JK Jadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2014-2019
  3 MURI akan Diserahkan pada Acara Pelantikan Presiden Terpilih Jokowi
  Wacana Penghapusan Kementerian Agama: Lawan!
  NCID: Banyak Langgar Janji Kampanye, Elektabilitas Jokowi-JK Diprediksi Tinggal 20%
  Tenggat Pendaftaran Perkara 3 Hari, UU Pilpres Digugat
 
ads1

  Berita Utama
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

 

ads2

  Berita Terkini
 
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2