GORONTALO, Berita HUKUM – Dibandingkan pelaksanaan Pilkada Kota Gorontalo tahun 2008 silam, pada periode kali ini sejumlah kalangan menilai pesta rakyat kota Gorontalo di bulan Maret 2013 mendatang dikhawatirkan akan rawan konflik.
Menurut salah seorang warga Kota Gorontalo, Abdullah Kariem indikasi atau potensi yang mengarah ke hal tersebut saat ini sudah nampak sekali. Indikasi ini kata Abdullah, diantaranya adanya statemen seorang pejabat disalah satu media cetak yang mengatakan, pilwakot kali ini adalah pertarungan harga diri.
“Statemen ini menurut saya sangat berbahaya. Jika pendapatnya bahwa momen kali ini merupakan pertarungan politik, maka itu adalah wajar-wajar saja,” ujarnya, Sabtu (15/12)
Ditambah ungkapnya lagi, tawuran diudara (perang statemen di radio-red) atau saling menghujat dikoran bisa memancing masyarakat awan dalam menyikapinya, tambahnya.
“Ini sudah terbukti dengan peristiwa yang dialami Ketua DPRD Kota Gorontalo belum lama ini, yang saat talkshow di salah satu tv lokal ditikam,” kata Aleg DPRD Provinsi ini.
Indikasi dan kejadian ini menurutnya perlu dicermati dari sekarang oleh aparat atau pihak kepolisian. Menurutnya ini tidak bisa dinapikan, dan diminta Polisi jangan lalai lagi.
“Kalau penyelenggara pemilu, aparat, dan kita sebagai warga masyarakat tidak hati-hati, kita bisa kecolongan,” tandas kader PAN tersebut.
Dikatakannya, kepolisian, mulai dari sekarang perlu melakukan tindakan persuasif dan preventif agar pemilihan kepala daerah kota Gorontalo mendatang bisa berjalan aman, lancar, dan sukses.(bhc/shs) |