JAKARTA, Berita HUKUM - Putaran kedua Pemilukada DKI Jakarta terus memanas, isu SARA yang mencuat beberapa pekan lalu, seolah ditanggapi dingin oleh sebagian warga Jakarta. Sebagimana diketahui dalam putaran kedua ini, dua pasangan akan bersaing cukup ketat. Berbagai strategi dari masing-masing pasangan calon mulai terlihat. Selain dukungan dari partai politik, masing-masing pasangan juga mendekati berbagai komunitas dan elemen yang ada di tengah-tengah masyarakat.
Bertempat di Gedung Juang, Jl.Menteng Raya, Jakarta beberapa waktu lalu, dideklarasikan Relawan Buruh, untuk memberikan dukungan kepada pasangan Jokowi – Ahok. Hadir dalam deklarasi tersebut, Presiden KSPI, Said Iqbal, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, Direktur TURC, Surya Chandra, Anggota DPR, Rieke Diah Pitaloka, Ketua Umum Serikat Pewarta, Masfendi, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Indonesia (FSPIN),Dra.Hj.Sofiati Mukadi,serta beberapa aktivis buruh lainnya,tampak memadati Gedung Juang.
Dalam pengantarnya, Direktur TUR, Surya Chandra menegaskan bahwa elemen buruh yang ada di DKI Jakarta dengan jumlah anggota puluhan ribu orang, hari ini mendeklarasikan Relawan Buruh Jakarta untuk mendukung pasangan Jokowi – Ahok. Hal ini lanjut Surya, dengan pertimbangan bahwa, sosok Jokowi – Ahok, sejalan dengan perjuangan kaum buruh tentang Jaminan Kesehatan, Jokowi – Ahok sudah terbukti telah melaksanakan Sistem Jaminan Kesehatan di daerahnya.
Sementara itu, Presiden KSPI, Said Iqbal, menegaskan bahwa kita perlu pemimpin yang tidak sekedar simpati, tetapi lebih memiliki empati kepada kaum buruh. Lebih lanjut Iqbal juga mengajak kepada seluruh elemen buruh di DKI Jakarta untuk saling bahu-membahu bekerja untuk memenangkan pasangan Jokowi – Ahok.
“Sebaiknya program Jakarta Sehat, sebagaimana yang telah dilaksanan Jokowi di Solo, di sinkronisasikan dengan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional sebagaimana yang diperjuangkan oleh kaum buruh, sesuai amanat undang-undang. Selain itu, apabila Jokowi – Ahok terpilih, harapan kaum buruh agar secepatnya menerapkan upah layak bagi kaum buruh dan hapus outsoching,”jelas Iqbal.
Jokowi yang hadir dalam kesempatan tersebut merasa terharu, dengan durkungan dari kaum buruh yang begitu tulus, seusai menyalami para buruh, Jokowi mendapat giliran untuk menyampaikan orasinya. Dengan gayanya yang khas, Jokowi terkesan irit bicara, “Saya tidak ingin berjanji yang muluk-muluk, bagi saya yang terpenting kita bangun terlebih dahulu adalah sistemnya, berbagai masalah apapun bisa kita diskusikan untuk mencari solusi yang terbaik”jelas Jokowi.
Jokowi juga menceritakan perihal kartu sehat yang telah diterapkannya di Solo, sebelum ada kartu sehat,ujar Jokowi, dirinya cukup pusing dengan keluhan warga yang tidak dapat berobat,dikarenakan kekurang biaya. Lantas atas inisiatifnya, membuat program kartu sehat bagi warga, dan sampai sekarang telah berjalan dengan baik.
Sebagaimana diketahui bahwa tokoh buruh tersebut diatas, merupakan isiantor berdirinya Majelis Pertimbangan Buruh Indoneisa (MPBI), dan Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) yang telah berhasil memperjuangkan disahkannya RUU Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS). Dalam deklarasi MPBI pada tanggal 01-Mei-2012 bertepatan dengan May Day (2012), di Gelora Senayan Jakarta, dihadiri oleh 50.000 buruh dengan inisitif pribadi melalui gotong royong, berjalan lancar, tertib dan damai.(bhc/rhs/rat)
|