JAKARTA, Berita HUKUM - Yenny Wahid resmi bergabung ke Partai Demokrat. Bergabungnya Yenny ke partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu diperkirakan akan membawa sejumlah tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU).
"Beberapa tokoh muda NU juga ikut dibawa Bu Yenny untuk menjadi caleg dari Partai Demokrat. Jumlahnya ada puluhan," ujar anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok, saat dihubungi wartawan, Minggu (7/4).
Mubarok mengatakan bahwa Yenny juga sempat ditawari untuk menjadi caleg Partai Demokrat. Namun, Yenny masih belum menyatakan kesanggupannya. Pasalnya, nama Yenny juga masuk dalam bursa calon wakil ketua umum Partai Demokrat.
Sebelumnya, kabar bergabungnya Yenny Wahid ke Partai Demokrat mulai tercium dari pernyataan Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan. Syarief mengaku, komunikasi Yenny dengan Partai Demokrat semakin intensif. Tetapi, Syarief belum mau mengungkap bergabungnya Yenny ke Partai Demokrat.
Mubarok memastikan bahwa Yenny Wahid memang sudah bergabung. Ajakan untuk bergabung bahkan langsung dilayangkan Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono kepada Yenny.
"Yenny bahkan sempat datang ke Bali, satu pesawat sama saya. Tapi di KLB, dia hanya tengok-tengok saja," kata Mubarok.
Menurut Mubarok, Yenny menjadi kandidat kuat wakil ketua umum Partai Demokrat lantaran kini partai itu membutuhkan satu orang wakil ketua umum yang mewakili kaum perempuan.
Yenny Wahid merupakan putri kedua Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid. Yenny berkecimpung di dunia politik dengan bergabung ke Partai Kebangkitan Bangsa.
Ia sempat menjadi Sekretaris Jenderal di partai bernapaskan Islam itu. Namun, Yenny kemudian keluar dari PKB dan mendirikan Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB). Dia juga yang menjadi Ketua Umum PKBIB, salah satu partai yang tak lolos verifikasi KPU.
Mubarok mengungkapkan, Yenny juga sempat datang ke Kongres Luar Biasa Partai Demokrat di Bali pekan lalu. Yenny, kata Mubarok, bahkan satu pesawat bersamanya.
Selama ada di Bali, Yenny mendapat tawaran langsung dari Susilo Bambang Yudhoyono. "Yang komunikasi langsung Pak SBY kan Bu Yenny mantan stafnya dulu. Pak SBY melihat peluangnya bagus kalau Bu Yenny bergabung, dan akhirnya bersambut," imbuhnya.
Hingga kini, Mubarok mengaku tidak mengetahui apakah Yenny sudah mengantongi kartu tanda anggota (KTA) Partai Demokrat atau belum. Namun, ia mengatakan, hal tersebut tidak menjadi masalah karena persoalan administrasi bisa diselesaikan dalam waktu cepat. Yang terpenting, tutur Mubarok, komitmen Yenny untuk masuk Demokrat sudah pasti.
Selain menjadi kader Demokrat, Yenny juga digadang-gadang menjadi calon kuat Wakil Ketua Umum Partai Demokrat. "Kami masih butuh satu pos wakil ketua umum untuk perempuan, jadi Bu Yenny merupakan sosok yang tepat. Namanya memang dicalonkan jadi wakil ketua umum," ucap Mubarok, seperti dikutip dari kompas.com.
Seperti diketahui, Yenny juga sempat menjadi Sekretaris Jenderal di partai bernapaskan Islam itu. Namun, Yenny kemudian keluar dari PKB dan mendirikan Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB). Dia juga yang menjadi Ketua Umum PKBIB, salah satu partai yang tak lolos verifikasi KPU.(dbs/bhc/opn) |